Budaya Kopi BRILiaN Karawang: Mengubah Desa Menjadi Pusat Pemberdayaan

by -123 Views

Keindahan Kota Karawang dan pemandangan persawahan yang mengelilingi masih belum banyak diketahui oleh banyak orang. Padahal, daerah ini juga menjadi salah satu pusat pertanian padi terbesar di Indonesia.

Selain keindahan alamnya, banyak yang belum mengetahui bahwa kota ini juga memiliki keunggulan pertanian kopi yang memiliki karakteristik khasnya sendiri. Oleh karena itu, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) membangun Desa Brilian Mekarbuana di Pegunungan Sanggabuana, Kecamatan Tegalwaru, Karawang.

Direktur Bisnis Mikro BRI, Supari, mengatakan bahwa pemberdayaan di Desa Brilian merupakan bentuk dari implementasi Environmental, Social, and Governance (ESG) dalam aspek sosial. Pemberdayaan ini dilakukan untuk membangun ketahanan dan kemandirian ekonomi desa di era new normal.

“Program ini merupakan program inkubasi desa yang bertujuan menghasilkan role model dalam pengembangan desa melalui implementasi praktik kepemimpinan desa yang unggul serta semangat kolaborasi untuk mengoptimalkan potensi desa berbasis Sustainable Development Goals (SDG’s),” jelas Supari dalam keterangan resmi, Senin (23/10/2023).

Desa Brilian Sangrabuana terletak sekitar 42 kilometer dari pusat Kota Karawang dengan waktu tempuh sekitar 1 jam 42 menit dengan medan jalan yang berliku dan naik turun. Kondisi geografis seperti ini membuat penduduk di desa bernama Mekarbuana ini tidak memungkinkan untuk bertani padi.

Namun, kondisi ini juga memiliki potensi besar dalam mengembangkan mata pencaharian lainnya. Misalnya, terdapat belasan hingga puluhan destinasi wisata di desa ini, mulai dari kuliner, wisata alam, hingga arena berkemah. Oleh karena itu desa ini lebih dikenal sebagai desa Agro-Ecowisata.

Kepala Desa Mekarbuana, Jaji Maryono, menceritakan bahwa sejak tahun 2021, desa ini terdaftar sebagai Desa Brilian dan mengandalkan komoditas unggulan khas lokal seperti durian, manggis, alpukat, petai, hingga jengkol. Namun, ada satu produk yang langsung membawa desa ini meraih prestasi sebagai Desa Brilian Terbaik 2021 di Jakarta, yaitu hasil olahan kopi.

“Pada 2021, kami ikut Desa Brilian, melalui produk kopi dan kegiatan lain yang kami lakukan di desa melalui Bumdes (Badan Usaha Milik Desa), Alhamdulillah desa kami bisa menjadi juara 3 di Jakarta 1 (Regional Office) dan masuk 15 besar nasional,” ucap Jaji.

Jaji mengatakan bahwa pada awalnya produk yang dikenal dengan nama “Kopi Robusta Sanggabuana” ini belum dieksplorasi dengan baik. Padahal, hasil panen kopi ini bisa mencapai 100 ton per tahun dengan cakupan lahan seluas 452 hektar dalam sekali panen.

Masyarakat setempat sudah memiliki brand tersendiri yang memanfaatkan hasil panen yaitu kopi sachet yang bernama “KOSA” atau Kopi Sanggabuana. Namun, berkat terdaftar sebagai Desa Brilian, seluruh pelaku usaha mendapatkan berbagai bentuk pemberdayaan, mulai dari petani hingga distributor.

Pemberdayaan dan pendampingan berupa pembiayaan dan permodalan, pengadaan mesin pendukung, hingga pendidikan dan pelatihan. BRI banyak membantu kami dari sisi permodalan lewat KUR, sehingga masyarakat kami banyak terbantu. Contoh lainnya, pembuatan kopi sebelumnya belum mempunyai mesin mixing kopi untuk mencampur kopi dan gula, kini dibantu BRI. Jadi cukup besar peran BRI kepada desa kami,” lanjutnya.

Kepala Bumdes Buanamekar, Dedi Priyatna, menjelaskan tentang pemberdayaan BRI yang bertujuan untuk mengembangkan sumber daya manusia di desa tersebut. Pelatihan yang diberikan terbukti berhasil menciptakan masyarakat yang lebih mandiri dan berani bersaing dalam proses bisnis.

“Karena jujur saja dari segi SDM desa Mekarbuana masih perlu ditingkatkan, sehingga untuk membangun desa ini harus lebih kerja keras. Kami lakukan beberapa pelatihan salah satunya untuk kopi kami mulai dari pembibitan, budidaya, panen, pasca panen, sampai pengolahan hasil,” ucap Dedi.

Baik Jaji maupun Dedi bertekad menjadikan produk kopi di Desa Mekarbuana sebagai daya tarik utama yang tidak hanya menarik bagi pembeli tetapi juga wisatawan lokal maupun internasional. Meskipun desa ini dikelilingi oleh beragam destinasi wisata, mulai dari wisata alam, religi, hingga buatan.

Destinasi yang paling khas adalah Air Terjun Cigentis, Curug Bandung, Curug Peteuy, dan beberapa curug kecil lainnya. Selain itu, terdapat juga Raja Camp, pendakian Gunung Sanggabuana, Kampung Turis, Empang Sari, Jeci Hills, hingga Sungai Muara Tiga dan Haji Enim.