Rahasia UMKM Meraup Keuntungan Ratusan Juta dengan Modal Ratusan Kibu

by -113 Views

Jakarta, CNBC Indonesia – Indonesia merupakan negara dengan populasi muslim terbesar di dunia. Ini menawarkan potensi besar dalam penyerapan produk berbasis syariah bagi konsumen di Indonesia.

Unit Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) merupakan penggerak utama ekonomi syariah di Indonesia. UMKM memberikan kontribusi signifikan terhadap Produk Domestik Bruto (61,1%), penyerapan tenaga kerja (97,1%), dan ekspor (14,4%).

Bank Indonesia (BI) berusaha memberikan kontribusi terbaik dalam meningkatkan peran UMKM dalam perekonomian. Salah satunya adalah dengan memamerkan produk UMKM binaannya di Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2023, yang diadakan di Jakarta Convention Center, Jumat (27/10/2023).

Salah satu UMKM binaan BI, yaitu Wisata Edukasi Ampyang Jawa, berhasil menghasilkan omset sebesar Rp600 juta per bulan dari penjualan makanan khas Karanganyar, Jawa Tengah. Usaha ini didirikan oleh Alief Danan dengan modal awal hanya Rp600 ribu.

“Dari awalnya hanya modal Rp600 ribu, pegawainya hanya saya, istri, dan orang tua. Jadi memang bisnis keluarga. Sekarang sudah ada 15 pegawai,” ungkap Danan saat diwawancarai di salah satu stan makanan ISEF.

Danan mengaku bahwa Bank Indonesia telah banyak berkontribusi dalam pengembangan produknya. Dia telah mengikuti berbagai pelatihan dan bazaar yang diselenggarakan di berbagai kota sehingga usahanya dikenal oleh banyak orang.

“Akhirnya kami bisa mendapatkan omset sebesar Rp500-600 juta per bulan,” katanya.

Tidak hanya di bidang makanan, BI juga menargetkan pelaku UMKM di sektor fashion. Elmin Damanik, contohnya, menjual wastra tenun Simalungun khas Sumatera Utara melalui merek Bah Pison Fashion.

Dia bercerita bahwa usahanya yang dimulai sejak tahun 2000 sempat mengalami masa-masa sulit. Dimulai dengan modal berhutang sebesar Rp1 juta, dia bahkan harus merasakan kerugian hingga tahun 2007.

“Pada awalnya, kami hanya mengikuti apa yang ada di pasar. Setelah itu, kami mencoba riset pasar dan menemukan jenis kain langka dari Sumatera Utara, yaitu Tenun Hio Simalungan,” ungkapnya.

Setelah mendapatkan inspirasi ini, produk Tenun Simalungun Elmin semakin diminati oleh konsumen luas. Mulai tahun 2008, usahanya resmi terdaftar dan menghasilkan omset sebesar Rp140-160 juta per bulan.

Dia mengakui bahwa bergabung menjadi UMKM binaan BI telah meningkatkan omsetnya sebesar 5-10%.

“Di sini kami belajar sistem penjualan, termasuk zero waste production. Kami belajar banyak dan akhirnya sisa-sisa kain tenun kami olah menjadi produk seperti anting-anting dengan harga mulai dari Rp15.000,” ungkap Elmin.

Diketahui bahwa sejumlah UMKM berbasis syariah binaan BI hadir dalam acara ISEF ke-10 yang diselenggarakan selama seminggu di Jakarta Convention Center mulai tanggal 25 hingga 29 Oktober 2023.

Selain bazaar UMKM, pengunjung juga bisa melihat International Modest Fashion Festival (IN2MF) sebagai fashion modest terbesar yang dihadiri oleh 178 desainer, dan juga Internasional Halal Chef Competition (IN2HCC) sebagai kompetisi chef international untuk mempromosikan kuliner halal Indonesia.

ISEF 2023 juga mendorong kolaborasi domestik dan internasional, termasuk penyelenggaraan Trade Expo Indonesia (TEI) yang diikuti oleh para pembeli potensial dari berbagai negara.

[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya

Dorong Digitalisasi UMKM, Kadin Wonosobo Raih Apresiasi

(haa/haa)