Tips Strategi Exit dari Para CEO Startup Terkenal

by -132 Views

Seiring dengan perkembangan skala sebuah perusahaan startup, cepat atau lambat akan ada anggota pendiri atau investor yang keluar dari bisnis tersebut demi menghasilkan keuntungan. Indonesia menjadi salah satu negara dengan jumlah startup terbanyak di dunia.

Menurut data Startup Ranking per 14 Juni 2023, terdapat 2.482 startup di Indonesia, mengalahkan Jerman dan Prancis. Namun, di tengah pertumbuhan jumlah startup, banyak investor yang semakin selektif mengucurkan dana.

Menurut data laporan kolaborasi Google, Temasek, dan Bain and Company bertajuk e-Conomy SEA 2023, nilai investasi ke startup di Indonesia turun sebesar 87% secara tahunan (year-on-year/yoy) pada semester I 2023. Nilainya turun dari US$3,3 miliar menjadi hanya US$400 juta atau sekira Rp6,3 triliun. Oleh karena itu, BINUS Business School (BBS) kembali menyelenggarakan acara CEO Speaks dengan konsep Startup Day dengan tema “Untold Stories of the Tech Industry: The Hope for a Sustainable New Economy”.

Acara ini merupakan hasil kolaborasi dengan BINUS Startup Accelerator (BiSA) dan Center for Innovation, Design, and Entrepreneurship Research (CIDER) BINUS International serta didukung oleh Kopital Ventures.

Harapannya, acara ini dapat memperoleh wawasan untuk memajukan perekonomian lokal bersama-sama dan dapat menjadi sarana untuk strategi CSR dan branding perusahaan.

Strategi exit yang paling sering menjadi pilihan utama para pemangku kepentingan di dunia startup adalah menjual perusahaan startup kepada perusahaan lain (akuisisi), mencatatkan saham startup di bursa saham umum (IPO), membeli saham dari pemegang saham lain (buyout), dan bergabung bersama entitas bisnis lain (merger). Namun, terlepas dari strategi yang dipilih, sustainability merupakan elemen penting untuk keberlangsungan bisnis.

Fandy Cendrajaya dari Kopital Ventures mengatakan bahwa exit sebuah perusahaan tidak hanya berdampak ke pendiri dan investornya, tapi juga semua karyawan yang terlibat di dalamnya. Maka, harus ada strategi yang mengutamakan keberlangsungan jangka panjang.

Acara ini juga diisi dengan kegiatan networking dan pertukaran wawasan untuk memberi pengalaman kepada peserta agar dapat mempelajari pengalaman key figure secara langsung dan dijadikan bekal mendirikan usaha sendiri di masa depan.