Miliarder Arab Berbagi Harta Ratusan Triliun, Alasannya Menakjubkan

by -154 Views

Sulaiman Al Rajhi, Pengusaha Arab Saudi yang Hidup Miskin di Usia Tua

Sebagian orang ingin menghabiskan usia dengan kekayaan yang melimpah. Namun, Sulaiman Al Rajhi (95) memiliki keinginan lain.

Pengusaha dan miliarder Arab Saudi tersebut malah ingin hidup miskin di usia tua dan menyumbangkan seluruh hartanya untuk kegiatan amal. Bagaimana kisahnya?

Bangkit dari Kemiskinan
Tak seperti orang Arab kaya lainnya, Sulaiman Al Rajhi berasal dari keluarga miskin. Akibatnya, ia tidak mendapatkan pendidikan formal yang baik karena harus bekerja sejak usia muda.

Pada usia 9 tahun, ia meninggalkan kebahagiaan masa kecilnya untuk bekerja sebagai porter di Pasar Al Khadra, Riyadh. Ia harus membawa barang belanjaan bolak-balik di atas punggung kecilnya.

Sulaiman juga berganti-ganti pekerjaan yang jauh dari kata enak. Dia pernah menjadi pengepul kurma, juru masak, pelayan, hingga memiliki toko sendiri.

Pendapatan yang dihasilkan selalu ditabung, bukan untuk kegiatan konsumtif. Dengan rumus menyisihkan uang untuk ditabung meski hanya satu sen, pada usia 15 tahun ia bisa mengadakan pesta pernikahan yang sederhana.

Kemudian nasib baik datang kepadanya. Sulaiman diajak oleh saudaranya, Saleh Al Rajhi, bekerja di money changer. Selanjutnya, bekerja di money changer membuatnya naik kelas dari kemiskinan dan menjadi orang berduit. Begitu pula dengan bisnisnya, dari satu gerai menjadi puluhan.

Di tahun 1970, ia membangun bisnis money changer sendiri yang berkembang menjadi 30 gerai di seluruh Arab Saudi. Bahkan, ia berhasil melakukan ekspansi ke Mesir dan Lebanon.

Bahkan, bersama saudara-saudaranya, ia membentuk perusahaan induk money changer yang kemudian berubah arah menjadi Al Rajhi Bank.

Hidup Merakyat dan Ingin Kembali Miskin
Meski memiliki harta ratusan triliun, Sulaiman tidak menggunakannya untuk berfoya-foya. Ia tidak memiliki mobil mewah atau pesawat pribadi, dan selalu menggunakan pesawat kelas ekonomi untuk berpergian.

Alasan di balik sikapnya adalah karena dia tidak ingin kekayaannya tidak bisa dipertanggungjawabkan di hadapan Allah. Maka, ia selalu menggunakan harta untuk kegiatan bermanfaat, termasuk kegiatan amal.

Pada tahun 2015, ia membagikan seluruh hartanya kepada masyarakat tidak mampu di Arab Saudi dan mengalihkan kepemilikan sahamnya di Al Rajhi Bank ke berbagai lembaga amal.

Akibatnya, semua harta itu lenyap dan hanya menyisakan sedikit untuk dana abadi dan warisan anak. Namun, Sulaiman sama sekali tidak menyesal dan menyebut dirinya sudah miskin.

“Segala harta milik Allah, dan kita hanyalah orang-orang yang diberi amanah (oleh Allah) untuk menjaganya,” ujarnya.