Jakarta – Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menjadi pembicara utama dalam seminar nasional yang membahas tentang ‘Strategi Perlindungan Kawasan Pulau Jawa, Melalui Pembangunan Tanggul Pantai dan Tanggul Laut (Giant Sea Wall)’ di Jakarta, Rabu (10/1).
Dalam paparannya, Prabowo menjelaskan pentingnya tanggul laut bagi wilayah Pantai Utara Jawa (Pantura).
“Karena Pantura menjadi potensi yang menentukan bagi kita semua. Jawa masih menyumbang lebih dari 50 persen dari PDB kita,” kata Prabowo.
Selain itu, kondisi yang mengkhawatirkan akibat kenaikan permukaan laut dan terjadinya abrasi di wilayah tersebut menjadi dorongan bagi Prabowo untuk mendorong penyelesaian masalah tersebut dengan pembangunan Giant Sea Wall bersama para menteri lainnya.
“Dengan proyek strategis nasional (PSN) ini, kita harus memberikan prioritas. Kita harus mengumpulkan otak-otak terbaik bangsa. Percepatlah pembangunan giant sea wall,” lanjut dia.
Pada kesempatan yang sama, ekonom Raden Pardede mengatakan bahwa di laut Jawa terdapat arus laut yang kuat sehingga potensi terjadinya banjir rob semakin tinggi.
“Perubahan iklim atau pemanasan global juga merupakan masalah lain yang perlu diantisipasi,” ucapnya.
Dari segi pertahanan sendiri, tanggul laut memiliki beberapa keunggulan, di antaranya; sebagai pertahanan pesisir untuk melindungi dari banjir dan bencana alam. Secara tidak langsung, hal ini berkontribusi terhadap ketahanan kota secara keseluruhan.
Selain itu, untuk melindungi infrastruktur strategis yang bertujuan untuk melindungi infrastruktur utama perkotaan.
Tanggul laut juga turut berkontribusi terhadap stabilitas dan kelangsungan kegiatan ekonomi dengan mencegah kerusakan akibat banjir. (SENOPATI)
