Kepemimpinan Letnan Jenderal TNI Purn Sarwo Edhie Wibowo

by -132 Views

Oleh: Prabowo Subianto [dikutip dari Buku Kepemimpinan Militer 1: Catatan dari Pengalaman Letnan Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto]

Saya pertama kali mengenal Jenderal Sarwo Edhie ketika saya masih seorang Taruna. Saat itu beliau belum menjabat sebagai Gubernur AKABRI, yang sekarang bernama AKMIL, namun namanya sudah sangat terkenal.

Pak Sarwo Edhie juga dekat dengan orang tua saya. Sebelum saya resmi menjadi anak buahnya Pak Sarwo Edhie, saya sudah sering mendengar cerita-cerita tentang beliau dari orang tua saya. Bagaimana Pak Sarwo memimpin RPKAD pada saat-saat kritis Oktober 1965.

Beliau adalah sosok yang karismatik. Tampan, gagah, dan selalu berpakaian rapi. Beliau juga terkenal sebagai orang yang memimpin operasi dari garis depan. Sebagai komandan RPKAD, beliau juga terjun langsung sehingga menjadi idola bagi mahasiswa, anak muda, dan juga bagi kami para perwira dan taruna muda.

Sebagai orang tua saya di AKABRI, beliau sering menceritakan pengalaman-pengalaman beliau. Beliau menanamkan semangat untuk tidak menyerah dan semangat patriotisme. Beliau juga pernah membuat buku dengan judul “Hidupku Adalah Untuk Negara dan Bangsa.” Nilai-nilai tersebut yang ditanamkan kepada kami sebagai Taruna AKABRI. Suasana patriotisme dengan nilai-nilai cinta tanah air, bangga terhadap warisan nenek moyang. Itulah yang diajarkan oleh Pak Sarwo kepada kami.

Saya ingat, setelah beliau pensiun dari dinas aktif, beliau sempat menjabat sebagai Duta Besar RI untuk Korea Selatan dan juga sebagai Ketua Badan Pembinaan Pendidikan Pelaksanaan Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (BP7). Beliau tetap mempertahankan sikapnya sebagai seorang prajurit.

Sebagai prajurit yang jujur, beliau meninggal dunia tanpa banyak harta. Dalam perjalanan hidupnya, beliau menikahkan tiga putrinya dengan tiga lulusan Akademi Militer. Pertama dengan Kolonel Infanteri Hadi Utomo, lulusan tahun 70. Kedua dengan Jenderal TNI Susilo Bambang Yudhoyono, lulusan tahun 73, yang kemudian menjadi Presiden RI. Ketiga dengan Letnan Jenderal TNI Erwin Sudjono, yang kemudian menjadi Panglima Kostrad. Saya juga kenal baik ketiga perwira tersebut.

Source link