Usaha Wanita Binaan BRI Sukses Jualan Kerupuk Daun Bambu Cuan Besar

by -80 Views

Jakarta, CNBC Indonesia – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) memberdayakan Kelompok Wanita Motekar Klaster Kerupuk Daun Bambu dari tahun 2022 hingga 2023. Melalui upaya yang berkesinambungan, program ini telah memberikan dampak sosial yang signifikan. Hasil ini tergambar dari Social Return on Investment (SROI) yang mencapai 11,93 atau di atas 1, yang menunjukkan adanya dampak positif dari program ini untuk masyarakat.

Penerapan program TJSL BRI berpedoman pada konsep Triple Bottom Line, yaitu Pro People, Pro Planet, dan Pro Profit serta menyelaraskan dengan social dan business value perusahaan. Program TJSL BRI juga sejalan dengan strategi Environmental, Social & Governance (ESG) BRI. BRI, sebagai perusahaan di bawah Kementerian BUMN, mengimplementasikan program ini melalui Program CSR kelompok BRI Peduli sebagai bagian dari komitmennya untuk memenuhi amanat perundang-undangan.

Pengembangan atas program pemberdayaan kelompok usaha perempuan kepada Kelompok Wanita Motekar Klaster Kerupuk Daun Bambu merupakan bagian dari komitmen BRI dalam menjalankan program TJSL secara berkesinambungan. Hal ini sejalan dengan tema program besar perusahaan tentang Kelompok Binaan. Permberdayaan menyasar kelompok wanita di Desa Cililin, Kecamatan Bongas, Kabupaten Bandung Barat.

Pemberdayaan kelompok usaha perempuan bertujuan untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat Desa Cililin. Program ini sejalan dengan tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) Nomor 1 yaitu mengakhiri kemiskinan dalam segala bentuk dimanapun; 3 yaitu menjamin kehidupan yang sehat dan meningkatkan kesejahteraan seluruh penduduk semua usia; 8 yaitu meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, kesempatan kerja yang produktif dan menyeluruh, serta pekerjaan yang layak untuk semua.

Perhitungan SROI yang dilakukan menunjukkan bahwa total investasi sebesar Rp100.000.000 yang diberikan oleh BRI untuk berbagai kegiatan seperti pemberian bantuan alat produksi, pelatihan-pelatihan, dan bantuan penyaluran pemasaran produk menghasilkan nilai sosial sebesar Rp 11,93 untuk setiap Rp 1 yang diinvestasikan.

Founder and Director PT Dampak Sosial Indonesia (SOCIALIMPACT.ID), Rio Zakarias Widyandaru, S.T., M.M mengatakan, “Tujuan dari perhitungan SROI adalah untuk memahami dampak investasi perusahaan, mengidentifikasi permasalahan sosial, mengevaluasi manfaat dari program TJSL BRI Peduli, serta untuk meningkatkan aktivitas program di masa mendatang.”

Perhitungan SROI dilakukan dalam periode Agustus 2023 – September 2023 di Desa Bongas, Kec. Cililin, Kab. Bandung Barat, Jawa Barat. Pendekatan evaluatif digunakan untuk memahami dampak investasi yang diberikan oleh perusahaan serta kebutuhan sosial di lokasi program.

Kelompok Wanita Motekar Klaster Kerupuk Daun Bambu berawal dari ide Ibad Badriah. Perempuan 44 tahun ini awalnya iseng membuat kerupuk berbahan dasar daun bambu. Sebelumnya ia sering membuat kerupuk jenis lain dan terinspirasi untuk mencampurkan daun bambu sebab daun bambu di sekitarnya sangat melimpah. Hingga akhirnya Ibad membangun Kelompok Wanita Motekar Klaster Kerupuk Daun Bambu yang semakin berkembang dengan bantuan BRI Peduli.

Selama pendampingan, BRI Peduli memberikan bantuan berupa sembilan jenis sarana prasarana peralatan kelompok yaitu oven, loyang sebanyak dua jenis, mixer, blender, kompor gas, panci kukus, pisau, dan freezer. Selain peralatan, BRI Peduli juga memberikan pelatihan digital marketing dan desain kemasan selama masa pendampingan dalam kurun waktu satu tahun.

Hasil dari pendampingan tersebut, Kelompok Wanita Motekar merasakan berbagai manfaat seperti penghematan anggaran sarana prasarana atau alat produksi, biaya pelatihan digital marketing serta biaya pelatihan desain kemasan. Penghasilan Kelompok Wanita Motekar juga mengalami peningkatan sebesar Rp60.000.000 secara kelompok atau Rp 5.000.000 secara individu.

Ketua Kelompok Wanita Motekar Klaster Usaha Kerupuk Daun Bambu, Ibad Badriah mengatakan, “Dengan adanya program TJSL BRI Peduli, Desa Bongas semakin dikenal dan produk olahan daun bambu dari Kelompok Wanita Motekar semakin diminati oleh masyarakat luas. Kami ingin semakin banyak lagi desa lain yang terlibat karena daun bambu dapat menjadi panganan yang sehat selain memiliki nilai ekonomis.

[Reference: https://www.cnbcindonesia.com/news/202405/bri-di-bawa-di-bri-169]