Kakao Jembrana Bangga Raih Penghargaan yang Bergengsi

by -77 Views

Desa Devisa Kakao Jembrana, Bali, melalui Koperasi Kakao Kerta Semaya Samaniya (KSS), baru saja meraih Penghargaan Cacao of Excellence Silver Award pada tahun 2023 di Amsterdam, Belanda. Penghargaan bergengsi ini adalah pengakuan atas keunggulan dan kualitas biji kakao asal Jembrana, Bali.

Penghargaan ini diharapkan dapat memacu transformasi dalam sektor kakao dengan menghargai keunggulan, menghubungkan petani dengan pasar, dan mempromosikan inovasi dan standar. Bagi Desa Devisa Kakao Jembrana, pengakuan ini memberikan visibilitas bagi karya dan kualitas kakao mereka, serta meningkatkan nilai upaya mereka dalam praktik pertanian kakao yang berkelanjutan.

Agung Widiastuti, Pembina Desa Devisa Kakao Jembrana, menyatakan kebanggaannya atas penghargaan Perak ini. Dia menegaskan komitmen Desa Devisa dalam menghasilkan kakao berkualitas tinggi dan berkontribusi dalam mempromosikan produksi kakao yang berkelanjutan.

Setelah melewati proses evaluasi ketat, 50 nominasi teratas memenuhi syarat untuk Penghargaan Emas, Perak, dan Perunggu. Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank terus mendorong program Desa Devisa sebagai wadah pembimbingan agar dapat menembus pasar ekspor dunia.

Sebagai Special Mission Vehicle Kementerian Keuangan, LPEI fokus pada peningkatan kapasitas dan kompetensi para pelaku usaha. Mereka berusaha membangun ekosistem ekspor yang solid, salah satunya adalah Desa Devisa Kakao Jembrana, Bali.

Ilham Mustafa, Kepala Divisi Jasa Konsultasi LPEI, menyatakan bahwa LPEI terus mendorong program Desa Devisa agar bisa sukses di pasar ekspor dunia. Hal ini menjadi bagian dari upaya LPEI untuk implementasi ESG dengan membangun ekosistem ekspor yang solid dan berkelanjutan.

Desa Devisa Kakao Jembrana adalah Desa Devisa pertama yang mendapatkan pendampingan dari LPEI sejak tahun 2012. Para petani kakao di Jembrana mendapatkan pendampingan dan pelatihan untuk menghasilkan produk kakao berkualitas tinggi dan menembus pasar ekspor.

Kakao dan produk olahan Indonesia memiliki daya saing yang kompetitif didorong oleh kualitas cita rasa yang baik. Biji kakao Jembrana memiliki aroma dan cita rasa unik, serta tekstur yang tidak mudah meleleh, menjadikannya komoditas ekspor unggulan.

Data dari Badan Pusat Statistik menunjukkan Indonesia merupakan eksportir peringkat 12 dunia untuk komoditas Kakao dan Produk Olahannya, menguasai 2,29% pangsa ekspor Dunia tahun 2022. Harga biji kakao telah mencapai level yang tinggi, dengan harga mencapai US$ 5.798 per metrik Ton pada awal Februari 2024.

Meskipun pasokan dari Afrika Barat terbatas karena kegagalan panen akibat cuaca buruk, Indonesia terus meningkatkan produksi kakao untuk memenuhi permintaan global yang tinggi.