Cuan Dibagikan oleh Perusahaan Terbesar Dunia dengan Cara Unik, Bukan Sekadar Uang tetapi…

by -101 Views

Sejak sekitar 400 tahun yang lalu, Kongsi Dagang Hindia Timur (Vereenigde Oost-Indische Compagnie, VOC) dianggap sebagai perusahaan terbesar di dunia. Prestasi ini dicapai karena keberhasilan VOC dalam perdagangan rempah-rempah. Sejarah mencatat bahwa VOC eksploitatif dalam pengambilan sumber daya alam Indonesia. Mereka bahkan melakukan pembantaian terhadap penduduk lokal di Banda dan Maluku demi menguasai rempah-rempah.

Selain berbisnis, VOC juga memiliki kekuasaan untuk mengatur tanah jajahan. Menurut Herald van der Linde dalam Asia’s Stock Markets (2022), mereka hanya peduli pada keuntungan dan tidak memperhatikan keadaan di tanah jajahan. Sebagai perusahaan publik, VOC secara teratur membagikan keuntungan kepada para pemodal, dengan memberikan 75% dari nilai nominal awal yang mereka investasikan dalam bentuk rempah-rempah.

Keuntungan bagi para pemodal VOC tidak hanya sekadar bumbu dapur. Rempah-rempah adalah komoditas utama yang sangat bernilai di pasar global. Namun, keputusan VOC untuk membagikan keuntungan dalam bentuk rempah-rempah mengakibatkan masalah. Para pemodal yang menerima rempah-rempah cenderung menjualnya kembali, sehingga mempengaruhi harga pasar rempah-rempah di Amsterdam.

Pada tahun 1646, setelah 40 tahun berdiri, VOC mulai membagikan keuntungan mereka dalam bentuk uang tunai. Hal ini menandai perubahan dalam kebijakan pembagian keuntungan VOC.