Pengakuan Nasabah BRI: Dari Tidak Berdaya Menjadi Pengusaha Sukses

by -90 Views

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) turut berperan dalam mendorong inklusi keuangan di Indonesia dan memberdayakan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) hingga segmen ultra mikro. Salah satu pelaku usaha yang telah merasakan manfaat program BRI untuk pengembangan usahanya, yakni usaha rumahan Boemboe Mandhe, yang berhasil naik kelas.

CEO Boemboe Mandhe sekaligus Nasabah Mikro BRI Anisa Syafitri menjelaskan, sejak menjadi nasabah BRI dan mendapatkan pendanaan, usahanya bisa naik kelas. Tidak hanya soal pendanaan, dia juga mendapat berbagai kesempatan mengembangkan produk hingga memiliki karyawan.

Anisa menjelaskan pendanaan dari BRI dimanfaatkan untuk mengupgrade kemasan produk usahanya agar lebih modern. Sehingga produknya bisa dipasarkan secara lebih luas karena memiliki tampilan yang lebih menarik.

Tak hanya pendanaan, BRI juga memberikan pembinaan dan memfasilitasi para pelaku UMKM binaannya dalam pameran nasional yakni BRI UMKM EXPO(RT) Brilianpreneur. Pameran ini menjadi ajang business matching antara UMKM nasional dan pembeli dari mancanegara.

Diketahui Boemboe Mandhe berhasil naik kelas melalui dukungan Holding Ultra Mikro (UMi) yang mengintegrasikan layanan dari BRI, Pegadaian, dan Permodalan Nasional Madani (PNM). Kehadiran Holding UMi memberikan akses terhadap pembiayaan dan pemberdayaan sosial di daerah terpencil semakin terjangkau.

Program ini juga mampu menghubungkan lebih banyak nasabah terhadap solusi bisnis yang mereka butuhkan, serta memperluas sektor pinjaman melalui strategi hybrid bank, yang menggabungkan kehadiran fisik dan kemampuan digital.

Meski baru dua tahun terbentuk, program ini memiliki pencapaian yang cukup fantastis. Sejak dibentuk pada September 2021, Holding UMi menargetkan melayani 45 juta masyarakat unbankable hingga 2024. Per September 2023, jumlah debitur holding UMi mencapai 36,6 juta atau tumbuh 22% dari September 2021.

Untuk semakin memperkuat peran UMKM dan ultra mikro bagi perekonomian negara dan pemberdayaan masyarakat, BRI akan mengulasnya melalui ‘BRI Microfinance Outlook 2024’. Acara tahunan ini akan berlangsung pada Kamis, 7 Maret 2024, dengan mengusung tema ‘Strengthening Financial Inclusion Strategy: Microfinance Role in Increasing Sustainable and Inclusive Economic Growth’.

Tahun ini, BRI Microfinance Outlook akan membahas strategi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, dengan mengoptimalkan peran UMKM sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi. Melalui pengembangan UMKM dan ultra mikro, maka ketimpangan pendapatan bisa berkurang dan pemerataan pertumbuhan ekonomi bisa didorong.

BRI Microfinance Outlook 2024 dikemas dengan konsep kegiatan seminar yang terdiri dari dua sesi diskusi dan menghadirkan pembicara dari kalangan ahli, profesional, serta pemerintah.

Beberapa tokoh penting yang akan hadir di acara tersebut antara lain Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, Deputi Ekonomi Bappenas Amalia Adininggar Widyastuti, Direktur Utama BRI Sunarso, dan Direktur Bisnis Mikro BRI Supari.

Acara tersebut juga akan menghadirkan pakar ekonomi dunia, yakni Managing Director of The KIT Knowledge Unit Mayada El-Zoghibi, ADB Country Director for Indonesia Jiro Tominaga, serta Research Affiliate at Harvard University Beatriz Armendariz. BRI Microfinance Outlook 2024 akan berlangsung pada Kamis, 7 Maret 2024, pukul 09:00-13:00 WIB. Saksikan siarannya di CNBC Indonesia TV, cnbcindonesia.com, dan YouTube Bank BRI.

Artikel Selanjutnya: Edukasi UMKM Papua, Volume Transaksi QRIS-BRI Tumbuh 587,3%

(rah/rah)