Pada awal abad ke-17, Batavia (kini Jakarta) dihebohkan oleh perselisihan dan perebutan harta antara Cornelia van Nijenroode dan Johan Bitter. Cornelia, seorang janda yang memiliki harta melimpah, menikah dengan Bitter yang kemudian melakukan kekerasan dan pemerasan terhadap harta Cornelia.
Cornelia berasal dari keluarga pejabat VOC, dengan sang ayah, Cornelis van Nijenroode, sebagai Kepala Cabang VOC di Hirado, Jepang. Setelah sang ayah meninggal pada tahun 1633, Cornelia mewarisi harta yang melimpah dari sang ayah dan pindah ke Batavia.
Di Batavia, Cornelia menikah dengan Pieter Cnoll pada tahun 1652. Kehidupan Cornelia menjadi nyaman karena statusnya sebagai istri seorang pejabat VOC yang mapan. Namun, Cnoll meninggal pada tahun 1672, meninggalkan harta warisannya pada Cornelia.
Setelah ditinggal Cnoll, Cornelia menjadi janda terkaya di Batavia dan banyak pria berusaha mendekatinya untuk memanfaatkan kekayaannya, termasuk John Bitter. Meski Bitter bukan orang kaya, ia berhasil memikat Cornelia dan mereka menikah.
Namun, pernikahan tersebut ternyata hanya akal bulus Bitter. Dia mengklaim seluruh harta, berlian, dan properti Cornelia sebagai miliknya serta melakukan kekerasan terhadap Cornelia saat dia mencoba melindungi hartanya.
Cornelia akhirnya harus mengajukan gugatan cerai dan berusaha melindungi hartanya dengan meminjam nama teman-temannya sebagai pemilik properti. Namun, pengadilan menolak tuntutan Cornelia dan memerintahkan untuk berbagi harta dengan Bitter.
Cornelia mencoba mengajukan gugatan lagi, namun sebelum itu terwujud, ia meninggal dunia dan seluruh harta miliknya jatuh ke tangan Bitter.
