Pengabdian Prabowo Subianto di Dunia Politik

by -394 Views

Sumber: Buku Prabowo: Rekam Foto Sang Patriot hal. 69-103

Prabowo memulai karier politiknya di Partai Golkar. Idealismenya dan keteguhannya dalam memperjuangkan kebijakan pro-rakyat mendorongnya untuk mendirikan Partai Gerindra pada tahun 2008.

Dengan dasar manifesto perjuangan yang kuat dan program aksi yang jelas, Gerindra cepat menjadi partai politik terbesar kedua di Indonesia. Dukungan rakyat juga mengalir deras untuk Prabowo dan ratusan kepala daerah binaan Prabowo.

Pada tahun 2008, Prabowo mendirikan Partai Gerindra. Partai ini memiliki visi, misi, dan tujuan yang sejalan dengan Prabowo. Berkat kejelasan visi, misi, dan tujuan tersebut, partai Gerindra berhasil mendapatkan kepercayaan rakyat dan menjadi partai terbesar kedua di Indonesia pada tahun 2019.

Gerindra pertama kali mendapat kepercayaan rakyat untuk turut serta dalam pembuatan keputusan di Parlemen pada tahun 2009. Pada tahun itu, Gerindra mendapatkan 26 kursi di DPR RI. Sejak saat itu, Gerindra telah konsisten memperjuangkan Undang-Undang yang mendukung rakyat kecil. Beberapa inisiatif Undang-Undang yang diusulkan oleh Gerindra, antara lain UU Desa yang menjamin alokasi anggaran sebesar Rp. 1 miliar per tahun untuk setiap desa. Selain itu, juga terdapat UU Disabilitas, UU Tindak Pidana Kekerasan Seksual, dan berbagai UU pro-rakyat lainnya.

Menyadari bahwa untuk membuat perubahan besar, ia harus terlibat dalam ranah eksekutif, Prabowo menawarkan diri sebagai Calon Wakil Presiden bersama ibu Megawati Soekarnoputri pada tahun 2009. Pasangan Megawati-Prabowo mendapat sambutan hangat dari masyarakat dan meraih 32 juta suara.

Pemimpin daerah memiliki peranan penting dalam kemajuan rakyat, Prabowo menjadikan Partai Gerindra sebagai alat politik untuk membantu putra-putri bangsa maju dalam Pilkada dan memimpin daerah masing-masing.

Pada tahun 2012, Prabowo mencalonkan Ir. Joko Widodo dan Ir. Basuki T. Purnama sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta. Tahun 2013, Prabowo mencalonkan Bima Arya Sugiarto dalam Pilkada Kota Bogor, dan M. Ridwan Kamil dalam Pilkada Kota Bandung. Pada tahun 2017, Prabowo mencalonkan Anies Baswedan dan Sandiaga Salahudin Uno sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta.

Dari tahun 2015 hingga 2020, melalui Partai Gerindra, Prabowo telah mencalonkan dan memenangkan 16 pasangan Gubernur serta 336 pasangan Bupati dan/atau Walikota melalui 4 Pilkada serentak yang diselenggarakan pada tahun 2015, 2017, 2018, dan 2020.

Pada tahun 2013, Gerindra menjadi partai pertama dan satu-satunya yang mendeklarasikan rencana aksi yang akan dijalankan. Rencana aksi yang disebut “6 Program Aksi Transformasi Bangsa” ini disusun oleh Prabowo bersama dengan ratusan profesor dan guru besar, dengan target-target yang jelas dan terukur.

Prabowo selalu menekankan kepada kader Gerindra tentang pentingnya aksi nyata yang secara berkesinambungan benar-benar membantu rakyat. Sejak tahun 2010, Prabowo melalui organisasi Kesehatan Indonesia Raya (KESIRA) menyediakan 360 mobil ambulans dan mobil jenazah secara gratis. Armada tersebut banyak membantu warga yang membutuhkan pelayanan tanpa dipungut biaya.

Pada tahun 2014, Prabowo membentuk Koalisi Merah Putih (KMP) yang terdiri dari enam partai politik, antara lain Partai Gerindra, PKS, PAN, PPP, PBB, dan Golkar. Koalisi Merah Putih memberikan mandat kepada Prabowo dan Hatta Rajasa untuk maju dalam Pemilihan Presiden tahun 2014. Konsistensi perjuangan Prabowo membuat pasangan Prabowo-Hatta mendapatkan 62 juta suara.

Dengan slogan “Indonesia Bangkit”, tidak hanya Prabowo tetapi juga Partai Gerindra mendapat dukungan luas. Perolehan suara Partai Gerindra dalam Pemilu 2014 naik 219% dibandingkan dengan Pemilu 2009. Perolehan suara Prabowo sendiri juga naik 93% dalam Pilpres 2014 dibandingkan dengan Pilpres 2009.

Politik Prabowo didasari pada gagasan. Oleh karena itu, sejak terjun ke dunia politik praktis tahun 2004, ia menulis buku “Kembalikan Indonesia”. Prabowo juga menulis buku “Membangun Kembali Indonesia Raya” pada tahun 2014. Pada tahun 2017, Prabowo mengubah gaya penulisannya menjadi lebih populer agar lebih mudah dimengerti oleh masyarakat luas. Ia menulis buku “Paradoks Indonesia”, membahas dua masalah utama yang dihadapi Indonesia, yaitu demokrasi dan ekonomi yang rentan dikendalikan oleh pemodal besar, beserta solusinya.

Dalam Pemilihan Presiden 2019, Prabowo maju sebagai calon presiden bersama Sandiaga Salahudin Uno. Sandiaga sudah lama dikenal oleh Prabowo, bahkan Prabowo yang memperkenalkan Sandiaga ke dunia politik praktis pada tahun 2014. Untuk maju sebagai calon wakil presiden, Sandiaga mengundurkan diri dari jabatan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022.

Pasangan Prabowo-Sandi mendapatkan dukungan dari Ijtima Ulama dan seluruh lapisan masyarakat Indonesia, dengan fokus utama pada penciptaan lapangan kerja dan penurunan harga-harga.

Kampanye Prabowo-Sandi dalam Pilpres 2019 menunjukkan dukungan yang kuat dari masyarakat. Rakyat beramai-ramai memberikan dana dan membuat alat peraga kampanye yang diperlukan.

Kehadiran Prabowo-Sandi di berbagai wilayah Indonesia selalu disambut meriah oleh masyarakat. Akhirnya, pasangan Prabowo-Sandi memperoleh 68 juta suara rakyat Indonesia.

Prabowo Subianto bersama Gibran Rakabuming Raka menghadiri acara deklarasi sebagai calon presiden dan calon wakil presiden sebelum pendaftaran resmi ke Gedung KPU. Acara deklarasi ini dihadiri oleh berbagai ketua partai dari Koalisi Indonesia Maju, seperti partai Golkar Airlangga Hartarto, partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, partai Gelora Muhammad Anis Matta, partai PAN (Partai Amanat Nasional) Zulkifli Hasan, partai PBB (Partai Bulan Bintang) Yusril Ihza Mahendra, partai Garuda Ahmad Ridha Sabana, Partai PSI (Partai Solidaritas Indonesia) Kaesang Pangarep, dan partai Prima Agus Jabo Priyono.

Ketua partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, bersama Susilo Bambang Yudhoyono, serta ketua partai Golkar Airlangga Hartarto memberikan dukungan penuh kepada Prabowo Subianto untuk menjadi Presiden. Pada beberapa pertemuan, ketua partai Demokrat mengungkapkan keyakinan dalam kepemimpinan Prabowo dan kesinambungan menuju Indonesia maju di masa depan.

Partai PSI (Partai Solidaritas Indonesia) yang dipimpin oleh Kaesang Pangarep, partai PBB (Partai Bulan Bintang) yang dipimpin oleh Yusril Ihza Mahendra, dan partai Gelora yang dipimpin oleh Muhammad Anis Matta memberikan dukungan penuh kepada Prabowo Subianto menjadi Presiden di tahun 2024. Pada beberapa forum, ketua partai PSI menyatakan kesiapan Partai Solidaritas Indonesia mendukung Prabowo dan Gibran sebagai calon presiden dan wakil presiden 2024.

Ketua partai PBB menyatakan keputusannya untuk mencalonkan Prabowo sebagai calon presiden Republik Indonesia, setelah melalui pertimbangan yang matang. Demikian pula dengan ketua partai Gelora yang telah memperhitungkan secara cermat dalam mendukung Prabowo sebagai calon presiden 2024.

Pasangan calon presiden dan wakil presiden dari koalisi Indonesia Maju, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, mendapatkan nomor urut 2 untuk pemilihan presiden 2024. Hasil undian tersebut diumumkan dalam Rapat Pleno Terbuka Pengundian dan Penetapan Nomor Urut Pasangan Capres dan Cawapres Pemilu Tahun 2024 di gedung KPU Jakarta.

Source link