The Right Kind Of Leadership For Indonesia

by -92 Views

Ada dua tradisi utama dalam peradaban manusia: tradisi Barat yang mencakup Yunani Kuno, Romawi Kuno, dan pewaris dunia Barat, yaitu peradaban modern Eropa dan Amerika Utara, dan tradisi Timur yang didominasi oleh Tiongkok Kuno dan India kuno.
Dari dua tradisi utama ini, kita dapat belajar karakteristik negara yang kuat. Negara dapat menjadi kuat jika orang-orang yang dipercayakan untuk mengendalikan dan memimpin memiliki kepribadian yang baik dan kuat.
Apa yang dimaksud dengan kepribadian yang kuat dalam tradisi Barat dan Timur tercermin dalam ajaran populer yang ditemukan di Indonesia. Indonesia pada dasarnya adalah produk dari kedua peradaban besar tersebut.
Selama ribuan tahun, peradaban di Nusantara sebagian besar dipengaruhi oleh peradaban Hindu-Buddha dari India dan peradaban Tiongkok.
Pada pertengahan abad ke-12, ke-13, dan ke-14, peradaban Barat datang: Spanyol, Portugis, Inggris, Belanda, dan Perancis. Para pemimpin Nusantara, khususnya mereka yang memimpin perjuangan kemerdekaan, adalah produk dari Barat dan dari Timur.
Kepemimpinan militer Barat sangat dipengaruhi oleh Yunani Kuno, seperti yang digambarkan dalam penggambaran filsafat, mitos, dan catatan sejarah Plato, Herodotus, dan Thucydides.
Ada cerita tentang seorang pangeran, seorang jenderal militer, dan temannya di sebuah malam sebelum pertempuran esok hari. Mereka berada di pegunungan, dan sangat dingin. Pangeran itu berada di tenda dengan selimut tebal dan perapian hangat.
Teman itu bertanya kepada Panglima, sang pangeran, ‘Apakah Anda tahu bahwa anak buah kita berada di luar tanpa tenda? Tanpa selimut tebal? Menahan dingin, dan juga mungkin kelaparan?’.
‘Tapi mengapa mereka tetap patuh dan setia kepada Anda, yang sekarang nyaman di tenda dengan selimut tebal? Apa yang membuat mereka tetap setia? Karena mereka tahu bahwa besok, perintah yang keluar dari mulut Anda akan menentukan nasib mereka. Itulah mengapa mereka membiarkan Anda berada di tempat yang hangat. Mereka ingin Anda segar, sehat, dan kuat besok sehingga perintah Anda tidak merugikan nyawa mereka.”
Cerita ini menggambarkan tradisi kepemimpinan Barat. Para perwira dan pemimpin militer Barat diberi lebih banyak kenyamanan dan perlakuan lebih baik karena semua orang tahu bahwa produk dari kepemimpinan mereka adalah perintah yang tepat. Perintah mereka harus mampu mengarah ke kemenangan tanpa pengorbanan nyawa yang terlalu banyak.
Semangat kepemimpinan militer Timur agak berbeda. Kita dapat menggambarkan tradisi kepemimpinan Timur ini dari kepemimpinan seorang jenderal terkenal dari cerita sejarah Tiongkok kuno seperti Jenderal Wu Chi (Wu Qi).
Wu Chi terkenal karena dia selalu bersama anak buahnya. Jika anak buahnya berjalan, dia berjalan bersama mereka. Dia tidak ingin naik kuda atau kereta. Pakaiannya sama dengan anak buahnya. Dia makan makanan yang sama dengan anak buahnya. Jika anak buahnya tidak tidur di tenda, dia tidak ingin menggunakan tenda. Dia akan tidur di luar bersama anak buahnya.
Itulah gaya kepemimpinan Wu Chi. Oleh karena itu anak buahnya sangat memujanya. Dalam pertempuran tersebut, dia tidak perlu memarahi, tidak perlu memimpin dengan kekerasan. Anak buahnya sangat mencintainya sehingga mereka menang dalam setiap pertempuran. Inilah gaya kepemimpinan Timur.
Di Indonesia, kita juga memiliki pemimpin seperti Wu Chi. Di antara pemimpin red beret yang paling terkenal adalah Jenderal Mung Parahadi Mulyo. Dia dikenal sebagai komandan yang tidak punya pembantu di rumah.
Dia membersihkan lantainya sebelum berangkat ke kantor. Istrinya dan keluarganya dilarang menggunakan mobil dinasnya. Dia membawa minumannya ke mana-mana. Pakaiannya juga yang dari TNI, meskipun dia mungkin bisa mengenakan pakaian bagus.
Dia dikenal sebagai orang yang tidak pernah ingin hidup melebihi apa yang negara berikan padanya. Dia juga dikenal memiliki fisik yang sangat kuat. Sebelum memerintahkan anak buahnya untuk melakukan sesuatu, dia melakukannya terlebih dahulu. Sebelum anak buahnya turun dari tebing, dia melakukannya terlebih dahulu. Jika dia berlari bersama anak buahnya, dia selalu membawa senjata seperti anak buahnya.
Pak Mung terkenal. Dia adalah komandan RPKAD yang berlari bersama anak buahnya dari Cijantung ke Terminal Cililitan.
Menurut pendapat saya, kepemimpinan yang cocok untuk Indonesia adalah kombinasi kepemimpinan Yunani dan kepemimpinan Wu Chi. Dengan kombinasi ini, kita dapat mengambil yang terbaik dari Barat dan Timur untuk menciptakan gaya kepemimpinan yang cocok untuk Indonesia.

Source link