Jakarta, CNBC Indonesia – Pertumbuhan jumlah Solopreneur diprediksi akan tinggi di Indonesia. Solopreneur diartikan sebagai individu yang memiliki jiwa wiraswasta dengan produktivitas tinggi dan memulai segalanya dari diri sendiri untuk membangun usahanya.
Chief Business Digital Officer PT Bank Jasa Jakarta Angela Lew Dermawan bahkan mengungkapkan, sebanyak 1 dari 3 orang Indonesia berpotensi menjadi solopreneur dan menyumbang sekitar 36% dari Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada 2030. Dia menilai pertumbuhan ini terjadi karena masyarakat semakin aktif dan kreatif dalam berbisnis.
“Saya lihat tren ini akan semakin booming karena tidak hanya semangat individu untuk punya kreativitas dan produktivitas. Di samping itu, didukung infrastruktur dan pemerintah, di sana trennya akan meningkat sesuai prediksi akan menjadi bagian dari keberhasilan Indonesia,” ungkap Angela dalam Kick-Off Bank Saqu Solopreneur Academy, Rabu (24/4/2024).
Sementara berdasarkan sektornya, dia menjelaskan, solopreneur datang dari bisnis fesyen, kecantikan, makanan dan minuman.
“Secara observasi itu yang sedang booming. Ini yang banyak sedang hot di pasar. Demografi solopreneur memang sesuai segmen yang kami harapkan secara demografi maupun profil,” tambah dia.
Angela memaparkan bahwa kemunculan istilah solopreneur tak terlepas dari naiknya tren digitalisasi UMKM di Indonesia. Adapun berdasarkan data studi Segara Institute 2023, nilai transaksi di e-commerce melonjak hingga Rp 399,6 triliun pada 2022 atau meningkat sebesar 30,84% dari tahun sebelumnya.
Selain itu, sebanyak 84% UMKM di Indonesia pun tercatat memanfaatkan tren digitalisasi, dengan satu di antaranya menggunakan pembayaran digital, selama dan sesudah pandemi.
Lebih lanjut, dia juga menyebut beberapa tantangan yang biasanya dihadapi para solopreneur, terutama mentorship. Proses ini dibutuhkan agar solopreneur bisa mengembangkan bisnisnya berdasarkan pengalaman para pelaku bisnis lain.
“(Tantangan) kedua banyak yang bisa dilihatin, mana yang penting, dan mana yang tidak. Salah satunya cash flow. Untung (laba) bukan berarti ada duitnya. Itu (juga) hambatan,” ungkap dia.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
Jokowi Puji UMKM Expo(rt) Brilianpreneur: Sangat Tertata Baik
(dpu/dpu)