Pedagang Kaki Lima Mengorbankan Biaya Sendiri untuk Membayar Kuliah Anak Hingga S3

by -79 Views

Pendidikan dianggap sebagai jalan keluar dari kemiskinan. Hal ini menjadi pedoman pedagang kaki lima asal China yang telah memenuhi pendidikan universitas untuk kedua putrinya. Dilansir dari South China Morning Post (SCMP) (22/4/2024), pedagang kaki lima yang tidak diketahui namanya berhasil memasukkan kedua putrinya ke universitas bergengsi di China tanpa bantuan beasiswa atau dermawan.

Uang untuk pendidikan didapat dari penjualan ubi bakar di pinggir jalan. Dengan pendapatan 100 yuan atau sekitar Rp 200 ribu per hari, pedagang tersebut selalu menabung sebagian uang tersebut. Dia hanya menggunakan sedikit uang jika memang ada keperluan mendesak.

Selama menabung, anak-anak diminta untuk tidak khawatir tentang biaya pendidikan dan terus belajar dengan rajin. Orang tua terus bekerja keras sebagai pedagang di pinggir jalan. Akhirnya, kerja keras mereka membuahkan hasil.

Baru-baru ini, anak pertama, Zhang Bingbing, diterima kuliah S3 di Universitas Teknologi Dalian. Universitas ini termasuk dalam 39 kampus bergengsi yang menjadi proyek percobaan pemerintah China untuk menciptakan institusi pendidikan kelas dunia, dimana hanya 2% calon mahasiswa yang diterima di kampus tersebut. Anak keduanya juga diterima kuliah S2 jurusan fisika di Universitas Northeastern, yang juga merupakan salah satu kampus bergengsi dalam proyek percobaan pemerintah China.

Selama kuliah, Zhang mengakui bahwa uang dari orang tuanya tidak mencukupi. Oleh karena itu, dia bekerja sebagai guru bimbingan belajar dengan penghasilan 200-300 yuan per jam untuk membantu mengurangi beban orang tua. Kedua anaknya yang berhasil akademis telah mengubah hidup keluarga mereka yang semula miskin menjadi keluarga terhormat dan penuh kebanggaan.

Zhang mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada orang tuanya yang penuh perhatian. Putrinya secara bergantian membantu orang tua dengan mengajak mereka jalan-jalan dan memberikan bantuan dalam bisnis jajanan kaki lima milik ibunya setiap kali dia berada di rumah.

Artikel Selanjutnya: Surprise, Perpusnas Populer Meski Minat Baca RI Masih Rendah

(mfa/sef)