Semua Karyawan Bisa Menjadi Bos di Perusahaan Ini, Gaji-Tunjangan Luar Biasa

by -237 Views

Jakarta, CNBC Indonesia – Bagaimana jika semua buruh atau pekerja dapat menjadi bos, tidak bisa dipecat, dan menerima gaji yang sama? Sebagian besar orang mungkin mengira hal itu hanya fiktif belaka. Namun, kenyataannya tidak. Kejadian ini benar-benar terjadi di Mondragon, sebuah perusahaan asal Spanyol yang didirikan pada tahun 1956.

Di situs resmi mereka, Mondragon adalah perusahaan yang bergerak di bidang elektrifikasi dan perakitan. Perusahaan ini memiliki tiga bidang bisnis yaitu Tenaga Surya, Mobilitas Listrik & Penyimpanan Energi, dan Otomatisasi. Yang membedakan Mondragon dari perusahaan lain adalah model operasionalnya.

Mereka menerapkan model koperasi dalam menjalankan bisnis mereka. Oleh karena itu, banyak orang menyebut Mondragon sebagai Koperasi Mondragon. Ide bisnis ini berasal dari pemikiran José María Arizmendiarrieta. Pada tahun 1941, Arizmendi tiba di kota Mondragon di Spanyol dan melihat banyak masyarakat yang menganggur dan tidak bersekolah.

Maka dari itu, dia mendirikan sebuah sekolah teknik yang dihadiri oleh para warga setempat. William Whyte dalam bukunya “Making Mondragon” (1991) menjelaskan bahwa sekolah tersebut berhasil mendidik warga dengan baik. Namun, para alumni menghadapi kesulitan dalam mendapatkan pekerjaan. Dari masalah ini, Arizmendi memutuskan untuk mendirikan perusahaan bernama Mondragon.

Sejak awal berdiri, pendeta tersebut selalu menekankan nilai-nilai kekeluargaan dan kerjasama yang kemudian menjadi pedoman bagi para pekerja.

Kekuasaan di dalam Mondragon tidak berdasarkan jumlah saham, tetapi didasarkan pada suara para anggota atau buruh. Akibatnya, jika akan membuat kebijakan baru dalam hal strategi atau gaji misalnya, maka 80 ribu pengurus akan diminta memberikan suara satu per satu. Meskipun memakan waktu, hal ini bermanfaat untuk menerima masukan dari seluruh pihak agar tidak ada yang merasa tidak dihargai.

Selain itu, melalui artikel “How Mondragon Became The World’s Largest Co-Op” (2022) di The New Yorker, kita dapat mengetahui bahwa tidak ada satu kekuasaan tunggal di dalam Mondragon. Semuanya diperlakukan secara adil dan merata. Buruh dapat menjadi bos dan sebaliknya, sehingga tidak ada kesenjangan di antara keduanya.

Dari segi penghasilan, perbedaan gaji antara petinggi dan pekerja biasa hanya 6 kali lipat. Selain itu, mereka juga mendapatkan berbagai insentif seperti kesehatan, pendidikan, dan dukungan keluarga. Selain itu, jika perusahaan mendapatkan keuntungan, maka keuntungan tersebut akan dibagi secara merata di antara para pekerja.

Namun, jika anak perusahaan mengalami kerugian, tidak ada pemotongan gaji. Sebagai solusi, akan ada pinjaman dari anak usaha lain ke anak usaha yang mengalami kerugian. Salah satu contoh sulit terjadi selama pandemi Covid-19.

Saat itu, bisnis perusahaan terhenti dan pegawai seharusnya mengalami pemotongan gaji. Namun, menurut New York Times, hal tersebut tidak dilakukan karena tidak ada kesepakatan dari para pekerja yang pada saat itu menyadari peran mereka sebagai bos.

Presiden Mondragon, Iñigo Ucín, mengatakan, “Kita bisa melakukan ini karena saling memahami situasi dan menyadari bahwa mereka adalah pemilik perusahaan,” seperti yang dikutip dari New York Times pada Selasa (30/4/2024).

Berdasarkan hal ini, untuk meringankan beban, mereka secara sukarela memberikan bantuan dan menunjukkan solidaritas. Mereka memilih untuk mengurangi gaji dan jam kerja secara sementara. Sikap-sikap seperti ini membuat para pegawai di Mondragon tidak bisa dipecat kecuali jika melakukan pelanggaran berat.

Hal-hal seperti inilah yang membuat Mondragon tetap bertahan dan selalu melewati krisis demi krisis. Kini, Mondragon menjadi perusahaan terbesar ke-7 di Spanyol. Anak-anak perusahaannya bahkan sudah merambah ke Brasil, China, Mesir, dan berbagai negara Eropa dan Asia lainnya.