Raja Belgia Merinding Saat Menikmati Masakan Jawa dan Terkena Kepedasan

by -68 Views

Jakarta, CNBC Indonesia – Kuliner Indonesia sudah lama menjadi populer di dunia internasional. Banyak orang terpesona oleh kelezatan kuliner Indonesia. Salah satunya adalah Raja Leopold III dan Ratu Astrid dari Kerajaan Belgia yang memerintah dari tahun 1934 hingga 1951.

Minat Raja Leopold III terhadap kuliner Indonesia muncul ketika ia mengunjungi Belanda pada tahun 1935. Di Belanda, khususnya di Den Haag, sudah banyak restoran yang menyajikan masakan Jawa dengan menu beragam seperti nasi, gado-gado, sambal, dan berbagai macam sayur. Restoran Jawa ini biasanya didirikan oleh pembantu rumah tangga, pelajar, dan politikus pengasingan asal Indonesia (dahulu Hindia Belanda) yang tinggal di Belanda.

Sejarawan Fadly Rahman dalam bukunya “Rasa Tanah Air” (2023) menjelaskan bahwa sejak akhir dekade 1920-an, makanan Indonesia telah menjadi favorit di kalangan orang Eropa. Setidaknya ada lima restoran yang sangat direkomendasikan oleh mereka, yaitu Soeka Manah, Boeatan, J. Van Gemeert, Pak Bouman, dan Waroong Djawa. Restoran terakhir berhasil menarik perhatian Raja Leopold III dari Belgia.

Surat Kabar “De Groundwe” (30 April 1935) melaporkan bahwa Raja Leopold III dan Ratu Astrid dari Belgia mengunjungi restoran tersebut. Mereka datang tanpa pengawalan dan langsung menikmati hidangan khas Indonesia. Sang Raja ternyata sudah merasa tertarik dengan kuliner Indonesia setelah kunjungan ke Tanah Air.

Setelah para pelayan, kebanyakan dari Jawa, menyajikan makanan, mereka langsung menyantapnya tanpa ragu. Biasanya, restoran menyajikan menu beragam seperti nasi, ikan asin, sayuran, kerupuk udang, dan sambal khas Jawa. Ratu Astrid ternyata adalah satu-satunya yang berhasil menyelesaikan tantangan makan sambal paling banyak, meskipun sangat pedas bagi orang Eropa.

Animo positif Raja Leopold III dari Belgia terhadap kuliner Nusantara menunjukkan keunikan masakan Indonesia. Pada tahun 1931, di Paris, diadakan pameran internasional di mana Waroong Djawa yang dikunjungi oleh Raja Leopold III menjadi pusat perhatian ratusan ribu pengunjung.

Sebanyak 200.000 pengunjung dari negara-negara Eropa, seperti Prancis, AS, Jerman, Inggris, dan lainnya, datang ke restoran tersebut hanya untuk menikmati masakan Jawa. Kelezatan masakan Jawa berhasil memikat lidah mereka dan menjadi awal berkembangnya bisnis restoran Jawa di Belanda pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20.

[Gambas:Video CNBC]

(mfa/mfa)