Anak Menolak Warisan Rp1.400 T, Sebuah Hal Biasa di Negara Ini

by -80 Views

Jakarta, CNBC Indonesia – Secara umum, seseorang akan senang jika menerima warisan. Dengan cara ini, seseorang dapat mendapatkan sejumlah uang dengan cepat tanpa harus bekerja keras seperti kuda. Apalagi jika warisan tersebut jumlahnya sangat besar. Namun, sikap berbeda justru dilakukan oleh Wang Sicong. Pria asal China ini menolak warisan senilai Rp 1.400 triliun dari ayahnya dan memilih untuk mencari uang sendiri daripada menerima pemberian tersebut. Bagaimana ceritanya?

Wang Sicong lahir pada tanggal 3 Januari 1988. Dia adalah anak tunggal dari salah satu konglomerat China, Wang Jianlin, seorang pengusaha dan pemilik perusahaan properti terkenal, Dalian Wanda Group. Forbes mencatat bahwa Wang Jianlin memiliki kekayaan sebesar US$6,4 miliar atau sekitar Rp 103 triliun. Meskipun seharusnya kekayaan dan kerajaan bisnis Wang Jianlin senilai Rp 1.400 T bisa membuat anak tunggalnya, Wang Sicong, hidup bahagia, namun Wang Sicong memilih untuk tidak begitu.

Wang Sicong bisa saja tidak bekerja dan memilih untuk menghabiskan uang seumur hidupnya. Namun, ia memilih untuk tidak melakukannya. Pada tahun 2016, Wang Sicong yang berusia 28 tahun memutuskan untuk tidak meneruskan seluruh kerajaan bisnis milik ayahnya, seperti pusat perbelanjaan, hotel, taman hiburan, dan klub olahraga. Meskipun tidak ada alasan jelas mengapa Wang Sicong menolak warisan tersebut, namun keputusan seperti itu seolah menjadi hal yang lazim di China.

Beberapa tahun terakhir, generasi kedua dari keluarga pengusaha China memutuskan untuk tidak meneruskan bisnis orang tua mereka. Hal ini bisa terjadi karena mereka telah merasa nyaman menikmati pesatnya pertumbuhan ekonomi dan telah terpapar pada pandangan dan pengalaman yang berbeda dari luar negeri. Dalam kasus Wang Sicong, dia merupakan anak yang banyak menempuh pendidikan di luar negeri.

Wang menyelesaikan sekolah dasarnya di Singapura sebelum melanjutkan ke Winchester College. Kemudian, ia belajar filsafat di University College London. Selain itu, ia juga tumbuh besar di era pesatnya pertumbuhan ekonomi. Menurut South China Morning Post (SCMP), ayah Wang Sicong mendukung keputusan anaknya tersebut.

“Mungkin anak muda memiliki tujuan dan prioritas masing-masing,” kata Wang Jianlin. Atas dasar ini, ia memutuskan untuk menyerahkan manajemen Dalian Wanda Group kepada manajer profesional. Meskipun menolak warisan besar, Wang Sicong memilih untuk fokus membangun bisnisnya sendiri dan menjadi perintis, bukan sekadar pewaris.

Saat ini, dia memiliki perusahaan ekuitas swasta, Prometheus Capital, perusahaan musik Banana Culture, tim e-sport, dan saluran streaming Panda TV. Keseluruhan bisnis ini sukses membuatnya memiliki kekayaan triliunan rupiah. Namun, Wang Sicong juga memiliki kontroversi. SCMP melaporkan bahwa kontroversi tersebut tidak lepas dari statusnya sebagai pengaruh terbesar di Weibo yang sering memamerkan kekayaan dan memberikan komentar tajam mengenai situasi di China.

[Gambas:Video CNBC]

(mkh/mkh)