Jakarta, CNBC Indonesia – Bagaimana jika seseorang kuliah di kampus bergengsi dan sudah memiliki pekerjaan dengan gaji besar, namun memutuskan untuk resign dan membantu orang tua menjaga warung di pasar? Itulah yang dilakukan oleh pemuda asal Hong Kong, Toby To Yan Choi.
Toby adalah lulusan sarjana ekonomi dari University of California, AS, yang merupakan universitas peringkat ke-29 terbaik di dunia. Dia bekerja di perusahaan dengan jam kerja 40 jam seminggu, bekerja di depan komputer dan di ruangan ber-AC. Tentu saja, dia mendapatkan gaji yang cukup besar.
Namun, kenyamanan tersebut terganggu ketika sang ayah meminta Toby pulang ke Hong Kong untuk membantu menjaga warung makanan di pasar. Warung tersebut telah berdiri sejak tahun 1980-an dan memiliki nilai sentimental bagi keluarga. Para pengurus yang sudah tua membuat usaha tersebut dalam keadaan sulit. Toby tidak memiliki pilihan selain membantu.
“Saya merasa ayah saya telah bekerja keras sepanjang hidup untuk saya. Sekarang, saya harus membalas budi,” ujar Toby kepada Insider.
Kembali ke Hong Kong mengubah rutinitas kerja Toby. Dia bekerja 90 jam seminggu tanpa henti di warung, mulai dari jam 11 siang hingga jam 2 dini hari. Ia harus melakukan berbagai tugas, mulai dari menjadi koki, pelayan, hingga bagian pemasaran.
Toby merasa pekerjaannya penuh tantangan. Dia harus mengurus semua bagian di warung, karena sulit untuk menemukan pekerja yang mau bekerja di warung tradisional itu. Selain itu, dia juga harus menjalin hubungan dengan berbagai vendor.
Yang penting bagi Toby adalah soal keuntungan. Dia harus menjaga kualitas makanan agar sesuai dengan harga jual dan memberikan keuntungan yang cukup. Dengan strategi menjual makanan dengan porsi banyak namun harga yang masuk akal, warung makanan Toby menjadi ramai dikunjungi.
Meskipun awalnya merasa sulit meninggalkan zona nyaman, kini Toby mulai merasakan manisnya berbisnis. Dia mengaku penghasilannya dari warung kini sudah dua kali lipat lebih besar dari gaji bulanan sebagai akuntan di AS.
Toby tidak menyebutkan nominalnya, namun situs pencari kerja Indeed menyebut gaji rata-rata akuntan di AS sebesar US$4.475 atau sekitar Rp71 juta per bulan. Artinya, penghasilan bulanan dari warung nasi Toby diperkirakan mencapai Rp140 juta.
Saat ini, Toby merasa senang dapat membantu bisnis keluarga dan melestarikan budaya kuliner Hong Kong. Dia juga tidak sendiri dalam menjaga warung, karena adiknya juga ikut membantu.
Artikel Selanjutnya: Keluar Penjara, Orang Ini Bisnis Makanan & Cuan Rp15 M/Tahun
(mfa/mfa)