Alasan Mengapa Tuyul & Babi Ngepet Tidak Mencuri Uang di Bank: Misteri Terpecahkan

by -69 Views

Masyarakat Indonesia sering mengaitkan cara pemupukan kekayaan dengan keberadaan makhluk halus seperti tuyul dan babi ngepet. Keduanya sering dimanfaatkan seseorang untuk mencuri uang dari rumah ke rumah.

Budayawan Suwardi Endraswara dalam Dunia Hantu Orang Jawa (2004) menyatakan bahwa narasi ini sudah lama menjadi bagian dari pikiran orang Jawa. Namun, apakah tuyul hanya bisa mencuri dari rumah ke rumah? Bisakah mereka mencuri dari bank atau saldo e-money?

Jawabannya bervariasi dan seringkali dikaitkan dengan hal-hal mistis. Namun, bagaimana penjelasan logis di balik fenomena ini?

Sebenarnya, tuyul dan babi ngepet tercipta akibat kecemburuan sosial di masyarakat, khususnya di kalangan petani. Liberalisasi ekonomi pada tahun 1870 mengubah kondisi kehidupan para petani.

Liberalisasi ekonomi tersebut membuat petani kecil semakin terpuruk dalam kemiskinan karena tidak lagi memiliki kuasa atas lahan perkebunan mereka. Di sisi lain, pedagang dan pengusaha bisa menjadi kaya dengan cepat, menyebabkan rasa iri di kalangan petani.

Para petani yang iri memandang pencurian uang sebagai kerja sama antara orang kaya dan makhluk halus berwujud tuyul dan babi ngepet. Mereka meyakini bahwa orang kaya baru memperoleh kekayaan dari cara yang tidak halal.

Akibat tuduhan ini, popularitas tuyul dan babi ngepet sebagai subjek mistis terkait kekayaan terus meningkat dan populer di Indonesia hingga saat ini.

Terkait tuyul, fenomena ini juga menarik perhatian peneliti asing seperti Clifford Geertz, antropolog yang menggarap karya fenomenal The Religion of Java (1976). Geertz mencatat bahwa ada orang yang memelihara tuyul dengan perjanjian roh di tempat-tempat keramat.

Orang pemelihara tuyul memiliki ciri-ciri tertentu seperti kaya mendadak, kikir, menggunakan pakaian bekas, mandi di sungai bersama para kuli miskin, dan menyantap makanan orang miskin. Namun, karena tuyul dan babi ngepet hanya menjadi bagian dari kepercayaan masyarakat, sulit untuk dikaitkan dengan fakta nyata, termasuk kemampuan mencuri di bank.