Kian Populer di Restoran Belanda, Bahan Masakan Gula Aren Banyumas

by -295 Views

Belanda memiliki jumlah diaspora Indonesia terbesar di dunia. Bisnis terkait Indonesia menjadi peluang menarik bagi pengusaha diaspora Indonesia di Belanda seperti Takim Santosa. Dia memulai bisnis sebagai importir produk Indonesia ke Belanda yang disebut Nesia Food VOF.

“Saya fokus pada impor bahan makanan kering dari UMKM dan perusahaan di Indonesia. Dengan banyaknya orang Indonesia di Belanda, produk ini dicari untuk dikonsumsi langsung atau diolah kembali,” kata Takim pada Sabtu.

Salah satu supplier terbesarnya adalah produsen gula aren CV Hugo Inovasi yang berbasis di Banyumas, Jawa Tengah. Pertemuan Takim dengan CV Hugo Inovasi terjadi melalui program business matching dari BNI.

“Gula aren sangat dibutuhkan di Belanda untuk masakan khas Indonesia di restoran diaspora. Saya diperkenalkan dengan CV Hugo Inovasi melalui program business matching dari BNI,” katanya.

Takim berharap terus bekerjasama dengan BNI untuk bertemu dengan supplier UMKM berkualitas. Dia juga berencana mengajukan fasilitas Diaspora Loan BNI untuk membeli gudang.

Adisatrya Suryo Sulisto, Anggota Komisi VI DPR RI, mengatakan bahwa gula aren Banyumas diekspor ke berbagai negara. CV Hugo Inovasi, debitur BNI yang menghasilkan produk gula aren dari petani lokal Banyumas, berhasil mengekspor dua ton gula aren per bulan melalui kerjasama dengan Nesia Food.

BNI Amsterdam juga melayani nasabah diaspora dengan restoran mulai dari masakan padang hingga fine dining khas Indonesia. Gula aren dari Banyumas menjadi bahan baku hidangan di restoran-restoran tersebut.

“Semoga BNI terus mendukung UMKM lokal untuk bersaing di pasar global dan mendampingi diaspora wiraswasta agar sukses di luar negeri,” kata Adisatrya.

Artikel Selanjutnya: Subtitle Film Bawa Pengusaha Kayu Ini Mentas ke Mancanegara. Kok Bisa?

(dpu/dpu)