Dukungan Ultra Mikro BRI untuk Perempuan Tangguh dalam Usaha Mereka

by -95 Views

Jakarta, CNBC Indonesia – Akses pemodal Holding Ultra Mikro (UMi) semakin terbukti memberikan banyak manfaat bagi masyarakat. Salah satu contoh masyarakat yang telah merasakan manfaat tersebut adalah Warsilah, seorang nasabah Holding UMi melalui program Mekaar (Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera) PNM.

Warsilah berhasil bangkit dari keterpurukan dan mengembangkan ekonomi keluarganya berkat akses pemodal Holding UMi yang didirikan oleh BRI. Saat suaminya terdampak PHK akibat pandemi Covid-19, Warsilah tidak berputus asa dan mencoba peruntungannya dengan membuka usaha jahit pakaian untuk wanita, pria, dan anak-anak. Usaha ini dimulai pada tahun 2019 dengan modal awal dari pesangon suaminya dan penjualan alat jahit di rumah. Dengan tekad dan kegigihan, Warsilah memulai usahanya sendirian.

Seiring berjalannya waktu, Warsilah mendapat saran dari temannya mengenai program layanan pinjaman modal untuk pelaku usaha mikro. Melalui program PNM Mekaar, Warsilah mendapatkan pinjaman modal untuk mengembangkan usahanya. Mekaar sendiri merupakan salah satu bentuk pemodal berbasis kelompok yang ditujukan bagi perempuan pelaku usaha ultra mikro untuk membuka atau mengembangkan usaha mereka.

Akses modal yang mudah dan angsuran ringan menjadi angin segar bagi Warsilah dalam mengembangkan usahanya. Dengan tanpa ragu, Warsilah mendaftar dan memanfaatkan pinjaman dari Holding UMi BRI untuk menambah stok barang di tokonya, membeli peralatan jahit, dan mengembangkan usaha sewa baju. Berkat ketekunan dan strategi yang tepat, usaha Warsilah berkembang pesat.

Saat ini, omzet Warsilah mencapai Rp 5 juta per bulan atau bahkan lebih. Ia bercita-cita untuk merekrut karyawan dan terus mengembangkan usahanya.

Warsilah berharap akses layanan pembiayaan dari Holding UMi BRI terus membantu para pelaku ultra mikro seperti dirinya dengan syarat yang mudah dan tanpa sistem tanggung renteng.

Direktur Bisnis Mikro BRI, Supari, menyatakan bahwa peran Holding UMi telah memberikan dampak positif bagi pertumbuhan inklusi keuangan nasional. BRI Research Institute mencatat bahwa posisi inklusi keuangan nasional meningkat menjadi 87,30% pada 2023, naik 3,3% dari sebelumnya 84% pada 2022. Tingkat kedalaman inklusi keuangan juga naik menjadi 27,7% pada 2023.

Tingkat inklusi keuangan ini diukur berdasarkan kepemilikan investasi, pinjaman, asuransi, dan dana pensiun serta kepemilikan dan penggunaan tabungan. Trend peningkatan ini menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia mulai meningkat dalam aspek pengetahuan, keterampilan, dan keyakinan yang mempengaruhi sikap dan perilaku dalam pengelolaan keuangan untuk mencapai kesejahteraan.

Dengan demikian, Holding UMi BRI terbukti memberikan manfaat nyata bagi masyarakat dalam pengembangan usaha mikro dan inklusi keuangan nasional.