Oleh-Oleh Favorit di Yogyakarta Sejak Tahun 1962, Bakpia Ini Tetap Jadi Pilihan Utama

by -75 Views

Jakarta, CNBC Indonesia – Usaha bakpia asal Yogyakarta, Bakpia Kurnia Sari, selalu ramai dengan konsumen terutama saat musim liburan. Terletak di Ringroad Barat Yogyakarta, usaha bakpia ini berdiri sejak tahun 1962.

Riyanto mengatakan bahwa ia bukan pemilik asli dari Bakpia Kurnia Sari dan hanya mewarisi usaha tersebut dari kedua orang tuanya. Berdiri sejak tahun 1962, pada saat itu usaha bakpia yang telah dirintis oleh orang tuanya tidak berjalan dengan baik.

Proses penjualan masih dilakukan secara door to door. Barulah, pada tahun 1985, Riyanto mengambil alih dan melakukan sejumlah perbaikan, termasuk dalam mengembangkan resep bakpia agar rasanya lebih disukai oleh masyarakat sekitar.

“Dulu, sebelum memiliki toko sendiri, saya dan keluarga hanya berkeliling menjual bakpia dari satu tempat ke tempat lain. Bahkan, pada saat itu kami belum memiliki karyawan. Jadi untuk produksi masih dilakukan sendiri, mulai dari membuat adonan bakpia hingga mengisi isinya. Namun, saat ini saya sudah memiliki 10 outlet Bakpia Kurnia Sari di Yogyakarta. Bahkan, jumlah karyawan yang terlibat dalam produksinya sekitar 200 orang,” ujar Riyanto seperti dikutip dari keterangan tertulis, Jumat (31/5/2024).

Saat ini, usaha yang dimiliki oleh Riyanto fokus pada memproduksi berbagai varian bakpia, mulai dari rasa kacang hijau, kacang merah, keju, coklat, tiramisu, ubi ungu, green tea, dan oreo. Sementara penjualannya masih terbatas di sekitar Yogyakarta.

“Penjualan masih di Yogyakata. Namun, ada juga konsumen dari luar kota yang memesan untuk dikirimkan ke daerah mereka. Ada yang memesan dari Jakarta, dan ada juga dari Surabaya,” katanya.

Meskipun bisnis Riyanto sudah berkembang, namun ia masih membutuhkan pendanaan, terutama untuk membayar biaya produksi bakpia alah 10 outletnya dan untuk membayar gaji seluruh karyawan yang bekerja di sana.

Oleh karena itu, ia memutuskan untuk mengajukan pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR) BRI. Pertama kali mengetahui KUR BRI secara tidak sengaja melalui iklan.

Menurut Riyanto, bunga KUR terjangkau bagi pelaku UMKM. Hal ini membuatnya semakin mantap untuk mengajukan pinjaman melalui KUR BRI.

“Bunga KUR dari BRI ini menurut saya sangat murah. Saya bisa meminjam uang hingga Rp500 juta untuk usaha saya,” katanya.

Pinjaman tersebut digunakan untuk operasional usaha secara keseluruhan, termasuk untuk membeli bahan-bahan untuk bakpia dan mesin-mesin pendukung yang dibutuhkan.

“Saya harap ke depan BRI dapat memberikan pinjaman KUR dalam jumlah yang lebih besar. Dan saya juga berharap usaha Bakpia Kurnia Sari dapat terus berkembang, menambah outlet lagi, dan semakin diminati oleh konsumen,” tutupnya.

Bagi pelaku UMKM yang membutuhkan modal pengembangan usaha, dapat mengajukan dana KUR di Bank BRI. KUR BRI disediakan untuk calon nasabah yang memiliki usaha produktif dan layak serta belum pernah menerima kredit investasi/modal kerja komersial sebelumnya.

BRI memiliki kuota penyaluran KUR sebesar Rp165 triliun di tahun 2024. Direktur Bisnis Mikro BRI, Supari, optimis bahwa target tersebut dapat tercapai dengan adanya percepatan graduasi atau upaya untuk meningkatkan kelas nasabah eksisting.

“Untuk tahun ini, kami akan menyalurkan KUR kepada lebih dari 3,7 juta nasabah dari pipeline sebanyak 7 juta. Kami juga sudah menyiapkan sekitar 2 juta nasabah lama kami untuk ditingkatkan kelasnya,” kata Supari.