Jakarta, CNBC Indonesia – Masalah cinta sering membuat seseorang merasa sedih. Terlebih jika seseorang menyatakan cinta, namun ditolak karena masalah ekonomi. Rasa sakitnya tentu dirasakan.
Itulah yang dialami oleh Samuel Bellamy, pria kelahiran 23 Februari 1689. Di usia 26 tahun, Bellamy menyatakan cinta dan ingin menikahi Maria Hallet.
Namun, keluarga Maria menolak karena Bellamy dianggap terlalu miskin. Saat itu, Bellamy hanya seorang pelaut miskin dan statusnya sebagai “pegawai rendahan” tidak membuatnya kaya.
Mendengar penolakan tersebut, Bellamy merasa terluka. Dia tidak menerima penolakan itu dan memutuskan untuk balas dendam agar bisa kaya dan menikahi Maria.
Setelah itu, Bellamy bertekad menjadi pelaut kaya. Dia melakukan pencarian harta karun di seluruh dunia. Pada tahun 1716, Bellamy pergi ke Semenanjung Florida untuk mencari harta karun. Namun, perburuan di Florida tidak berjalan lancar dan akhirnya dia beralih profesi menjadi bajak laut.
Sebagai bajak laut, Bellamy membangun tim dan merampok kapal-kapal di Teluk Honduras. Dia mencapai kesuksesan dan menjadi bajak laut terkaya sepanjang sejarah.
Namun, saat Bellamy hendak kembali menemui Maria, kapalnya ditenggelamkan badai dan dia dinyatakan tewas di usia 28 tahun. Akibatnya, rencana balas dendam Bellamy tidak terwujud.
Maria Hallet, yang menunggu kabar Bellamy, akhirnya menikah dengan pria lain. Keduanya tidak bersatu kembali.
Dengan kisah tragisnya, Samuel Bellamy menjadi contoh bahwa balas dendam tidak selalu membawa kebahagiaan.
