Penjara Masuk Rp 774 T, Keluarga Terkaya Inggris Heboh

by -426 Views

Pengadilan Swiss telah memberikan hukuman penjara kepada empat anggota keluarga terkaya di Inggris, keluarga Hinduja, akhir pekan kemarin. Keluarga keturunan India tersebut dianggap “egois” karena mengeksploitasi staf India di rumah besar mereka di Jenewa, Swiss.

Para terdakwa sebenarnya juga dituduh terlibat dalam perdagangan manusia, namun mereka dibebaskan dari tuduhan tersebut. Namun, keempat orang tersebut tetap dihukum atas dakwaan lain.

Menurut AFP Senin (24/6/2024), yang dinyatakan bersalah adalah Prakash Hinduja (78), istrinya Kamal Hinduja (75), putra mereka Ajay (56), dan istrinya, Namrata (50). Prakash dan Kamal dihukum empat tahun enam bulan, sementara Ajay dan Namrata dihukum empat tahun.

Mereka dihukum karena telah memanfaatkan staf imigran mereka yang rentan dengan membayar mereka upah yang sangat rendah. Kekurangan pengalaman dari para karyawan tersebut dieksploitasi oleh keluarga Hinduja.

Motif dari para terdakwa dianggap “egois” karena hanya ingin mencari keuntungan. Mereka membawa pembantu dari India dan menyita paspor mereka begitu tiba di Swiss. Upah yang dibayarkan kepada staf rumah tangga hanya sekitar 325 franc Swiss, lebih rendah 90% dari tarif umum.

Hakim Sabina Mascotto menyatakan bahwa keempat terdakwa mengetahui kelemahan karyawan mereka dan mengetahui hukum di Swiss. Jaksa Yves Bertossa juga membongkar fakta serius tentang keluarga Hinduja, di mana mereka lebih banyak menghabiskan uang untuk anjing mereka daripada untuk pegawai rumah tangga.

Meskipun keluarga itu membantah tuduhan hakim, mereka akan mengajukan banding atas putusan tersebut. Mereka telah mencapai penyelesaian di luar pengadilan dengan tiga karyawan yang mengajukan tuduhan, sehingga karyawan itu mencabut tindakan hukum.

Keluarga Hinduja memiliki kekayaan sebesar US$47 miliar dan memiliki kepentingan di sejumlah industri seperti minyak, gas, perbankan, dan layanan kesehatan. Grup Hinduja hadir di 38 negara dan mempekerjakan sekitar 200.000 orang.