Soekarno pernah memiliki Menteri Tekstil

by -108 Views

Industri tekstil di Indonesia sedang mengalami kesulitan belakangan ini. Selama tahun 2024, banyak pemutusan hubungan kerja (PHK) terjadi di industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT).

Hal ini disebabkan oleh lesunya industri tekstil dalam negeri akibat serbuan produk impor dan pasar global yang lesu sehingga banyak pabrik harus ditutup. Ironisnya, tekstil Indonesia dahulu dikenal sangat berjaya dan mendapat tempat spesial di mata pemerintah, dimulai sejak zaman Presiden Soekarno.

Di era Soekarno, pengembangan industri tekstil dalam negeri menjadi salah satu cara untuk mencapai ekonomi mandiri. Soekarno sendiri pernah kesal dengan maraknya tekstil impor, terutama dari Jepang, yang membuat usaha tekstil milik orang Indonesia bangkrut.

Pemerintah dalam era Soekarno memberi keleluasaan bagi bisnis tekstil milik pribumi dan berdampak positif pada industri tersebut. Bahkan pada tahun 1961, Soekarno membentuk PN Industri Sandang sebagai perusahaan negara yang memproduksi tekstil.

Pada era Soeharto, pemerintah awalnya tidak fokus pada industri tekstil tetapi lebih kepada sektor pertambangan dan migas. Namun, mengikuti turunnya harga minyak dunia, pemerintah mulai menitikberatkan pada program penggalakan ekspor non-migas.

Dengan adanya kebijakan deregulasi yang dilakukan Soeharto, industri tekstil Indonesia mendapat dorongan yang cukup besar. Banyak perusahaan tekstil swasta bermunculan dan ekspor tekstil meningkat signifikan.

Keberhasilan industri tekstil di Indonesia pada masa Orde Baru juga didukung oleh investasi dari negara-negara Asia seperti Korea Selatan, Taiwan, Hong Kong, Singapura, dan Jepang. Industri tekstil menjadi salah satu penopang utama pertumbuhan ekonomi dan katalisator percepatan industrialisasi.

Pada akhirnya, pemerintah berhasil meningkatkan pendapatan dari ekspor tekstil dan Soeharto dapat merasa bangga atas pencapaian tersebut. Meskipun demikian, kondisi industri tekstil di Indonesia belakangan ini mengalami tantangan yang berat dan memerlukan langkah-langkah strategis untuk mengatasi masalah tersebut.