Selain Belanda, Negara Kolonial Lain Juga Membangun Istana di Indonesia

by -50 Views

Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut Istana Kepresidenan di Jakarta dan Bogor sebagai warisan zaman kolonial. Para Gubernur Jenderal Hindia Belanda, seperti Pieter Gerardus van Overstraten dan GW Baron van Imhoff, disebut oleh Jokowi sebagai penghuni lama Istana Kepresidenan. Dia ingin Indonesia memiliki gedung Istana Negara yang dibangun oleh anak bangsa sendiri, seperti Istana Ibu Kota Negara di Nusantara, Kalimantan Timur.

Namun, di Jakarta ada pula istana yang dibangun oleh pemerintah kolonial Prancis, bukan Belanda. Istana tersebut adalah De Witte Huis (Istana Putih) Daendels. Istana Putih dibangun pada 7 Maret 1809 saat Herman Willem Daendels berkuasa. Kekuasaan Daendels di Indonesia menandai dimulainya penjajahan Prancis di Indonesia, walaupun tidak secara langsung.

Daendels membangun Istana Putih sebagai jejak kekuasaannya. Dia ingin istana tersebut berbentuk Empire Style seperti di Prancis. Pembangunan Istana Putih dianggap sebagai pemborosan karena dilakukan di saat keuangan negara sedang sulit. Namun, Daendels tetap membangun istana tersebut.

Setelah kekuasaan Daendels berakhir pada 1811, Istana Putih dikuasai oleh pemerintah kolonial Belanda. Pada masa kemerdekaan, Gedung Istana Putih diubah fungsinya menjadi kantor Kementerian Keuangan dan dinamai Gedung A.A Maramis, sebagai bagian dari Kompleks Kementerian Keuangan Indonesia di Jakarta Pusat.