Warga Kalimantan Temukan Berlian Rp6 M Saat Berenang di Sungai

by -61 Views

Jakarta, CNBC Indonesia – Hidup di sekitar sungai membuat banyak orang Kalimantan memiliki kebiasaan berenang di sepanjang aliran air. Hal ini juga dilakukan oleh salah satu warga pinggiran Sungai Barito, Kalimantan Tengah.

Warga tersebut, yang tidak disebutkan namanya, memiliki hobi berenang di Sungai Barito. Hampir setiap hari, dia melakukan kegiatan ini dengan tujuan rekreasi atau mencari sesuatu yang bisa dijual kembali. Namun, suatu hari terjadi kejadian yang mengubah jalannya.

Pada suatu hari bulan Desember 1954, dia berenang di sungai sepanjang 1.090 km tersebut tanpa persiapan apa pun. Dia sedang menikmati menyelam di antara lumpur-lumpur yang menghalangi pandangannya.

Tiba-tiba, di tengah keseruannya, dia melihat benda bercahaya. Benda tersebut kontras dengan lingkungan sungai yang gelap. Tanpa ragu, dia mengambil benda itu dan menuju ke permukaan.

Setelah mengambil napas dan membersihkan mata, dia terkejut melihat apa yang dia temukan. Ternyata, itu adalah harta karun bernilai tinggi, yaitu berlian. Dia segera menuju daratan dan menjualnya. Berlian tersebut memiliki berat 30 karat dan dijual seharga Rp500 ribu.

Pada tahun 1954, jumlah uang Rp500 ribu bukanlah jumlah yang kecil. Dalam surat kabar Indonesia Raja (9 Juni 1954), diketahui bahwa harga 1 gram emas pada tahun 1954 hanya Rp86. Artinya, uang Rp500 ribu bisa membeli 5,8 Kg emas. Jika dikonversi, berarti berlian 30 karat dengan harga Rp500 ribu setara dengan 5,8 Kg emas tahun 1954 senilai Rp6 miliar saat ini.

“Seketika, orang tersebut, yang sebelumnya miskin, tiba-tiba menjadi sangat kaya,” tulis surat kabar Merdeka (24 Desember 1954).

Ternyata, keberuntungan mendadak menjadi kaya berkat penemuan berlian tidak hanya terjadi pada satu warga saja. Surat kabar Merdeka mencatat bahwa banyak orang di Kalimantan memiliki kesempatan yang sama untuk menemukan berlian dengan karat yang berbeda. Mulai dari 22 karat hingga 50 karat yang dijual seharga Rp850 ribu.

Dari berita ini, muncul profesi baru, yaitu pemburu berlian di sungai-sungai Kalimantan.

### Pulau Penghasil Berlian

Temuan berlian di sungai Kalimantan bukanlah hal yang mengherankan. Sejak dulu, Kalimantan dikenal sebagai penghasil berlian.

Penjelajah Portugis Tome Pires dalam catatan perjalanannya berjudul Suma Oriental telah menggarisbawahi keberadaan berlian di Pulau Khatulistiwa. Banyak kota pelabuhan di Kalimantan, seperti Banjar di Kalimantan Selatan atau Lawe di Kalimantan Barat, menjadikan berlian sebagai barang ekspor.

Berlian dari Kalimantan dianggap sebagai yang terbaik di dunia yang tidak dapat ditemukan di tempat lain di bumi. Selain Pires, pejabat Inggris Thomas Stanford Raffles dalam karyanya History of Java (1817) juga menyoroti hal yang sama.

Ketika menjabat sebagai orang nomor satu di Hindia Belanda pada periode 1811-1816, Raffles melihat bahwa berlian dapat diperoleh dengan mudah di Kalimantan. Baik di sungai, lereng bukit, atau tanah biasa. Bahkan, menurutnya, semakin dalam digali, kualitas berlian juga semakin baik.

Tidak heran bahwa berlian menjadi objek eksploitasi selain rempah-rempah oleh penjajah. Sejak 1738, Belanda telah mengekspor berlian dari tambang di Kalimantan senilai US$200 ribu – US$300 ribu setiap tahunnya. Berlian ini kemudian digunakan sebagai perhiasan oleh orang-orang kaya di seluruh dunia.

Hingga saat ini, berlian asal Kalimantan masih menawan. Aktivitas tambang dan penjualan masih terus berlangsung.

**(MFA/SEF)**

[Video: Lirik Prospek Bisnis Produk Perawatan Rambut Lokal Go Global](https://cnbcindonesia.com/entrepreneur/20240722160435-27-556684/video-lirik-prospek-bisnis-produk-perawatan-rambut-lokal-go-global)

**Artikel Lainnya**:
[Terungkap, Soeharto Berburu Harta Rp240 T & 57 Ribu Ton Emas Soekarno](https://cnbcindonesia.com/entrepreneur/20240722160435-27-556684/terungkap-soeharto-berburu-harta-rp240-t-57-ribu-ton-emas-soekarno)