Pangeran Sunda Kaya Raya Menolak Lamaran wanita Cantik demi Alasan Tertentu

by -15 Views

Jakarta, CNBC Indonesia – Banyak orang percaya bahwa jika seorang pria memiliki status pangeran, maka akan mudah menemukan jodoh. Pasalnya, pangeran dianggap idola perempuan karena kaya, tampan, dan dapat menjamin kehidupan mereka.

Meskipun demikian, hubungan percintaan antara pangeran dan seorang perempuan tidak selalu mulus. Sejarah Indonesia mencatat adanya pangeran yang kaya, namun tetap menolak untuk menikah dan mengabaikan lamaran perempuan.

Bagaimana kisahnya?

Pangeran tersebut bernama Bujangga Manik, berasal dari Kerajaan Sunda Pakuan, dan hidup sekitar tahun 1490-an. Sejarawan Herald van der Linde dalam bukunya “Majapahit: Intigu, Betrayal and War in Indonesia’s Greatest Empire” (2024) menceritakan bahwa Bujangga Manik tumbuh besar di Istana Raja yang mewah di Gunung Salak.

Ketika dewasa, Bujangga Manik menjadi daya tarik bagi perempuan, namun ia malah bersikap dingin. Suatu hari, ada seorang perempuan cantik yang datang menggoda dan ingin menikahi sang pangeran. Perempuan tersebut didukung oleh ibunda Bujangga Manik, namun lamarannya ditolak mentah-mentah oleh pangeran tersebut.

Bujangga Manik konsisten menolak pernikahan untuk meniti jalan spiritual dalam agama Hindu. Dengan rasa amarah yang memuncak, Bujangga Manik membuat keputusan bersejarah untuk keluar dari Istana dan meninggalkan keluarga Kerajaan. Ia melewatkan sisa hidupnya sebagai petapa agama Hindu dengan menjelajahi berbagai tempat di Jawa.

Pangeran aneh ini akhirnya wafat di kaki Gunung Patuha setelah melakukan perjalanan spiritualnya.