Pria Pasuruan Cetak Sejarah Eropa: Wawasan Baru!

by -12 Views

Pada masa sekarang, orang-orang mulai mempertimbangkan untuk #KaburAjaDulu dari Indonesia dan menetap di luar negeri karena berbagai masalah yang belum terselesaikan. Mereka berharap dengan pergi dari Tanah Air, akan membawa perubahan serta keberuntungan. Namun, ada pandangan yang berbeda mengenai keputusan untuk kabur dari Indonesia ini. Bagi sebagian orang, kabur bukanlah tindakan nasionalisme atau cinta Tanah Air. Hal ini dapat dilihat dari sejarah di mana banyak orang yang pergi namun tetap memiliki cinta dan semangat untuk membela Indonesia dan meraih prestasi yang membanggakan.

Salah satu contoh yang menggambarkan hal ini adalah Ario Soejono, seorang pria asal Pasuruan, Jawa Timur. Pada tahun 1942, Soejono memutuskan untuk meninggalkan Indonesia dan melahirkan sejarah yang luar biasa. Soejono sebelumnya memiliki karier cemerlang di pemerintahan kolonial Belanda, menjadi Bupati Pasuruan hingga anggota parlemen Volksraad. Namun, pergantian kekuasaan pada tahun 1942 membuatnya memutuskan untuk pergi ke luar negeri bersama beberapa kolega.

Kehadiran Soejono di London disambut baik oleh pemerintah Belanda, dan dia bahkan diangkat sebagai menteri dalam kabinet Belanda. Ini menjadikannya Warga Negara Indonesia pertama yang menjabat sebagai menteri di Belanda. Meskipun demikian, Soejono tetap memperlihatkan tingkat nasionalisme tinggi, menggunakan pengaruhnya untuk menyuarakan kemerdekaan Indonesia. Meski beberapa tuntutannya dianggap tidak realistis oleh pemerintah Belanda, Soejono tetap gigih memperjuangkan Indonesia.

Namun, upaya Soejono untuk Indonesia akhirnya diakhiri dengan pengasingan dan kematiannya pada usia 56 tahun pada 5 Januari 1943. Meskipun demikian, kisah Soejono menunjukkan bahwa meskipun seseorang memutuskan untuk pergi dari Tanah Air, hal itu tidak selalu berarti hilangnya semangat cinta dan dedikasi terhadap Indonesia.