Raja Minyak RI: Penguasa Kilang Terbesar Sumatera

by -14 Views

Industri minyak merupakan bisnis yang sangat menjanjikan karena tingginya permintaan akan bahan bakar. Orang-orang yang terlibat dalam industri minyak memiliki potensi untuk memperoleh kekayaan yang besar, terutama para pemilik perusahaan dan tambang minyak. Di Indonesia, sejarah bisnis minyak sudah berlangsung selama berabad-abad, menghasilkan para raja minyak yang membuktikan kegemilangan industri ini di Tanah Air.

Kisah perintis dan raja minyak pertama di Indonesia dimulai dengan Aeilko Jan Ziljker, yang membuka mata banyak orang tentang potensi minyak di Indonesia. Ziljker kebetulan menemukan minyak secara tak sengaja ketika terjebak hujan badai dan harus berlindung di gubuk kecil bersama seorang warga lokal. Dari situlah ia menemukan aroma minyak yang menyengat dari tanah di sekitar gubuk, memutuskan untuk memperdagangkan minyak sebagai komoditas utama.

Ziljker pergi ke Belanda untuk mencari investor, dan kemudian mendapatkan izin pengeboran dari Sultan Langkat. Dia mulai pengeboran pada tahun 1885 dan menemukan cadangan minyak yang besar di Sumatera. Penemuan ini membuat Ziljker terkenal sebagai raja minyak dan perintis industri minyak di Indonesia. Namun, kepemilikan atas kilang minyak Pangkalan Brandan kemudian dijual kepada Royal Dutch, yang kemudian dioperasikan oleh Bataafsche Petroleum Maatchappijh.

Temuan Ziljker membuka mata banyak orang tentang potensi industri minyak di Indonesia, dan memicu minat banyak orang dan perusahaan untuk beralih ke sektor pertambangan. Industri minyak di Indonesia terus berkembang sejak saat itu, dan Pangkalan Brandan tetap beroperasi di bawah Pertamina hingga sekarang. Minyak telah terbukti sebagai sumber kekayaan yang cepat bagi banyak individu dan bisnis, memperkuat industri minyak Indonesia secara keseluruhan.

Source link