Berbagai aliran kepercayaan menyebut surga sebagai tempat terbaik kehidupan setelah dunia, di mana banyak orang berlomba-lomba untuk masuk ke sana dengan melakukan peribadatan sesuai kepercayaannya. Islam pun tidak terkecuali, di mana surga dijelaskan sebagai tempat akhir kehidupan umat manusia yang penuh dengan kenikmatan dan kebahagiaan. Al-Quran dan Nabi Muhammad juga mengulang kali menyebutkan tentang karunia masuk surga, termasuk soal tanaman pembawa kenikmatan seperti gaharu.
Dalam salah satu Hadis Riwayat Imam Bukhari, Rasulullah SAW menjelaskan bahwa golongan penghuni surga pertama kali berupa rupa pada malam bulan purnama dengan nyala perdupaan yang berbau gaharu. Gaharu sendiri adalah wewangian kegemaran Nabi Muhammad dan di beberapa riwayat lain, beliau menjadikan gaharu sebagai tanaman penghasil wangi yang paling disukai.
Meskipun gaharu bukan tanaman asli Jazirah Arab, melainkan berasal dari beberapa kawasan dunia termasuk Indonesia, popularitasnya sangat tinggi. Orang-orang dari berbagai penjuru dunia pun berbondong-bondong datang ke Indonesia untuk mencari gaharu.
Pohon gaharu, yang dalam bahasa Inggris disebut Agarwood, hanya tumbuh di sebagian kecil wilayah di dunia seperti Indonesia, Thailand, Kamboja, dan beberapa negara lainnya. Keunikan dari gaharu terletak pada kecacatan pohon yang menghasilkan aroma wangi. Infeksi mikroba atau jamur pada pohon yang terluka akan menghasilkan reaksi kekebalan alami yang mengeluarkan aroma semerbak. Namun, tidak semua pohon gaharu bisa sakit dan menghasilkan gaharu yang wangi, hanya sekitar 7-10% saja yang bisa terinfeksi.
Di Indonesia, gaharu telah menjadi komoditas ekspor bernilai tinggi sejak lama. Tercatat bahwa kerajaan Sriwijaya pernah mengekspor gaharu ke Jazirah Arab. Hingga saat ini, proses perdagangan gaharu masih berlangsung, dengan harga 1 Kg gaharu mencapai kisaran US$20.000-US$100.000. Indonesia mengirim ekspor gaharu ke berbagai negara, dengan Arab Saudi sebagai tujuan utama, disusul oleh Uni Emirat Arab dan Korea Selatan.
Dengan nilai jual yang tetap tinggi, gaharu terus menjadi incaran orang di seluruh dunia, menjadi bagian dari sejarah perdagangan Indonesia yang kaya akan rempah dan komoditas lainnya.