Pengusaha kaya asal Aceh, Teuku Markam, memiliki kisah hidup tragis meskipun telah membantu negara dengan menyumbang 28 Kg emas untuk Monumen Nasional (Monas) di Jakarta. Markam adalah seorang pengusaha ternama di Indonesia, pendiri PT. Karkam. Sebelumnya dia bergabung dengan TNI dan bertarung melawan tentara Belanda setelah kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, yang membuatnya mendapatkan gelar Kapten. PT. Karkam bergerak di bidang ekspor karet, memiliki hak eksklusif ekspor karet dari Sumatera Selatan ke Singapura dan Malaysia, serta lisensi impor mobil Nissan dan semen dari Jepang. Kekayaan Markam meningkat dan terlihat dari gaya hidupnya yang mewah, dengan mengadakan pesta dan berdansa bersama Presiden Soekarno. Pada tahun 1966, kekayaan Markam senilai Rp20 Miliar dan US$30 juta disita oleh negara tanpa bukti yang cukup akibat tuduhan korupsi dan pemberontakan G30S yang tak dibuktikan. Meskipun akhirnya dipenjara selama 9 tahun, Markam kembali berbisnis setelah bebas namun kekayaan dan reputasinya tidak sebesar saat masa jayanya di tahun 1950-an. Dia meninggal pada tahun 1985 karena sakit diabetes dan liver.
Crazy Rich Aceh Sumbang 28 Kg Emas: Kisah Unik Dipenjara
