Berbagai aliran kepercayaan mengatakan bahwa berbakti kepada orang tua akan membawa keberkahan yang tidak terduga. Hal ini terbukti oleh seorang pria asal Malaysia, yaitu Syed Mokhtar Albukhary, yang memiliki kekayaan sebesar US$ 2,2 miliar atau setara dengan Rp36 triliun karena membantu orang tuanya berjualan di pasar. Cerita ini dimulai pada tahun 1960-an, ketika Mokhtar lahir ke dalam keluarga yang kurang berkecukupan. Mokhtar, yang memilih untuk tidak melanjutkan pendidikan formalnya, memutuskan untuk membantu kedua orang tuanya berjualan di pasar, membantu ibunya dalam berjualan sayur dan ayahnya dalam menjual hasil peternakan.
Keterampilan wirausaha Mokhtar sudah terasah sejak masa kecilnya, karena ia tumbuh dalam lingkungan perdagangan pasar. Pada usia 20 tahun, dia memulai bisnis sendiri dengan modal pinjaman dari pemerintah, fokus pada bisnis beras dan memiliki truk untuk distribusi beras. Mokhtar tidak hanya berpikir tentang keuntungan pribadi, tetapi juga berbagi dengan orang-orang yang membutuhkan, seperti yang diajarkan oleh orang tuanya.
Pilihan untuk memberikan kembali kepada masyarakat dan mendukung filantropi tidak menghalangi kesuksesan bisnisnya. Mokhtar mendapat kontrak pasokan beras ke pemerintah, yang kemudian membantu bisnisnya tumbuh pesat. Di samping bisnis beras, Mokhtar juga berinvestasi dalam sektor perkebunan, pelabuhan, dan manufaktur, yang membuatnya dikenal sebagai salah satu pengusaha pribumi yang sukses di Malaysia. Forbes bahkan mengakui kekayaannya dan menempatkannya sebagai salah satu orang terkaya di Malaysia sejak tahun 2005, bahkan pada tahun 2013, dia masuk dalam daftar orang terkaya dunia.
Meskipun menjadi salah satu orang terkaya, Mokhtar tetap menerapkan nilai-nilai keluarga dalam hidupnya, termasuk berbagi kekayaan dan menjalani kehidupan sederhana. Hal ini menjadikannya contoh yang menginspirasi tentang bagaimana berbakti kepada orang tua dan memberikan kembali kepada masyarakat dapat membawa kesuksesan, keberkahan, dan penghargaan.
