Fenomena Obral Barang dan Lebaran: Catatan Sejarah di Zaman Belanda

by -30 Views

Menjelang Lebaran, kebutuhan umat Muslim Indonesia semakin tinggi. Mulai dari pakaian baru, hidangan khas Hari Raya, hingga akomodasi mudik, masyarakat harus berusaha mencari uang tambahan. Salah satu cara yang ditempuh adalah melalui sistem THR yang memungkinkan seseorang untuk memiliki uang lebih untuk keperluan Lebaran. Hal ini merupakan perubahan dari praktik berabad-abad yang lalu di mana masyarakat Indonesia harus menjual aset berharga seperti sawah atau bahkan diri sendiri demi merayakan Lebaran.

Sejak lama, kebutuhan Muslim Indonesia meningkat menjelang Lebaran. Banyak orang berusaha mencari cara untuk mendapatkan uang tambahan menjelang Hari Raya, seperti yang dilakukan di Bandung pada tahun 1894. Harian Java Bode melaporkan bahwa beberapa warga terpaksa menjual aset mereka dengan harga murah kepada pabrik tebu atau bahkan menjual bahan pangan di bawah harga pasar. Bahkan ada yang sampai menjual diri sendiri untuk memenuhi kebutuhan Lebaran sebagai apel atau telur, dengan melibatkan orang Belanda sebagai perantara.

Tingginya kebutuhan menjelang Lebaran yang tidak seimbang dengan pendapatan kaum pribumi sering dimanfaatkan oleh beberapa pihak untuk melakukan aksi penipuan. Salah satunya adalah dengan menyunat gaji para kuli yang mencari pekerjaan tambahan. Pada awalnya, kuli tersebut menerima gaji tertulis sebesar 30 gulden, namun pada kenyataannya hanya menerima 7 gulden, sedangkan sisanya dibagikan kepada pihak lain. Hal ini menunjukkan bahwa situasi ekonomi saat itu menimbulkan ketidakadilan yang perlu mendapat perhatian.

Kasus-kasus seperti ini menunjukkan bahwa kebutuhan masyarakat Indonesia memang meningkat menjelang Lebaran. Hal ini dapat terlihat dari tradisi membeli pakaian baru, masak hidangan khas, hingga pembelian pernak-pernik lainnya. Meskipun dianggap sebagai tradisi pemborosan oleh pihak kolonial Belanda, perayaan Lebaran secara meriah tetap dianggap penting oleh masyarakat karena merupakan momen yang istimewa yang harus dirayakan dengan suka cita.

Source link