Pangeran Siam atau Thailand, Paribatra Sukhumbandu, mengalami nasib tragis setelah terusir dari Istana Raja dan menjadi tukang kebun di Bandung. Awalnya, Paribatra hidup mewah di istana sebagai anak Raja Chulalongkron. Namun, setelah kudeta pada 24 Juni 1932, kekuasaan Rama V digulingkan dan Paribatra terpaksa meninggalkan istana. Dia akhirnya memilih tinggal di Bandung setelah tiba di Hindia Belanda pada Agustus 1932.
Meskipun dianggap pesakitan di Thailand, Paribatra dihormati di Hindia Belanda. Para pejabat tinggi memberinya kebebasan dan bahkan memberikan tiga rumah besar di Bandung sebagai hunian. Di sana, Paribatra menjadi tukang kebun dan ahli tanaman anggrek. Selain berkebun, dia juga hobi berwisata ke berbagai daerah di Indonesia seperti Jawa, Sumatera, dan Bali.
Paribatra meninggal pada 18 Januari 1944 dan dimakamkan di Bandung. Namun, jenazahnya dipulangkan ke Bangkok pada 1948 untuk dikremasi di Istana Raja. Selama hidupnya, Paribatra Sukhumbandhu meninggalkan jejak baik sebagai anggota kerajaan maupun sebagai tukang kebun yang disegani di Hindia Belanda.