Suzuka menjelaskan mengapa Grand Prix Jepang tidak bisa dianggap sebagai balapan klasik Formula 1. Kesulitan menyalip di lintasan ini tidak hanya disebabkan oleh karakter Tikungan 1 yang membuat DRS kurang efektif, tetapi juga masalah udara kotor. Mobil F1 saat ini dirancang untuk mengurangi downforce saat mengalami turbulensi, namun model-model baru telah menunjukkan peningkatan downforce yang lebih sedikit saat mengikuti mobil di depan.
Meski demikian, masih sulit untuk mendekati mobil di depan di Suzuka karena keausan ban yang rendah dan karakteristik performa mobil yang berbeda. Tim F1 mengembangkan inovasi pada sayap depan, lantai, dan sayap belakang untuk meningkatkan performa mobil mereka. Namun, hal ini berdampak pada tingkat turbulensi yang makin sulit diikuti oleh mobil lain.
Andrea Stella, kepala tim McLaren, mencatat bahwa penambahan downforce aerodinamis berdampak pada performa mobil saat mengikuti dan peraturan baru diharapkan dapat memperbaiki situasi ini. Meski begitu, pengembangan teknologi aerodinamika terus berlanjut sehingga menyalip masih akan sulit di beberapa sirkuit. Inklusi aerodinamika aktif dan override power unit di masa depan dapat membantu meningkatkan situasi menyalip.