Manajemen Red Bull melakukan pertemuan darurat setelah hasil balapan Grand Prix Bahrain yang kurang memuaskan di mana Max Verstappen hanya finis di posisi keenam. Penampilan RB21 yang buruk disertai dengan masalah handling membuat Verstappen kesulitan menaikkan posisinya, terutama setelah berganti ke ban keras yang kurang sesuai. Meskipun berhasil naik ke posisi keenam, jaraknya dengan pembalap McLaren, Oscar Piastri, sangat besar. Hal ini membuat tim Red Bull mengadakan rapat mendadak dengan para personel kunci untuk menentukan langkah berikutnya. Bos tim Christian Horner, penasihat motorsport Helmut Marko, dan lainnya turut hadir dalam rapat tersebut.
Marko mengakui bahwa Red Bull memiliki berbagai masalah, terutama dalam keseimbangan mobil dan cengkeraman ban. Masalah dengan rem dan prosedur pit stop juga menjadi perhatian utama. Verstappen sendiri mengakui bahwa timnya sedang mengalami masalah yang signifikan dan terus berusaha memperbaiki diri. Di tengah kekhawatiran akan performa Red Bull, harapan tetap ada untuk perbaikan di balapan mendatang. Dengan semangat perbaikan ini, Red Bull berharap dapat kembali bersaing secara kompetitif dan meraih hasil yang lebih memuaskan.