146 tahun yang lalu, Kartini, seorang pejuang emansipasi wanita di masa penjajahan, dilahirkan ke dunia. Namun, ketenaran Kartini tidak diikuti oleh keberuntungan keluarganya. Salah satunya adalah Kardinah, adik kandung Kartini. Kardinah menikah dengan Raden Mas Haryono pada 1902 yang kemudian menjadi Bupati Tegal, namun setelah Indonesia merdeka, keluarganya menjadi sasaran balas dendam masyarakat.
Seorang anak Kartini, Soesalit, memiliki karir cemerlang di dunia militer hingga terlibat dalam Peristiwa Madiun yang membuatnya dicopot sebagai panglima dan ditahan tanpa kepastian hukum. Meskipun berhasil menjadi penasehat menteri pertahanan, Soesalit hidup dalam keterbatasan setelah pensiun.
Sosrokartono, kakak Kartini, memiliki karir cemerlang sebagai jurnalis dengan penguasaan bahasa yang luas, namun ketika kembali ke Indonesia, dia tidak diakui negara karena sikapnya yang menentang pemerintah Hindia Belanda. Hal ini membuatnya mengalami tekanan batin yang berujung pada kelumpuhan hingga wafat pada 1952.
Kisah tragis keluarga Kartini ini menjadi catatan pahit dari ketenaran Kartini yang tidak diimbangi oleh keberuntungan yang sama bagi keluarganya. Semoga kisah mereka menjadi pelajaran bagi kita semua untuk menghargai perjuangan dan pengorbanan para pahlawan dalam sejarah.