Paus Fransiskus dan Paceklik Ferrari: Sebuah Perbandingan

by -42 Views

Pada Senin (21/4/2025), Jorge Mario Bergoglio, yang lebih dikenal sebagai Paus Fransiskus, meninggal dunia hanya sehari setelah menghadiri acara Paskah di Lapangan Vatikan. Paus asal Argentina tersebut masih dalam masa pemulihan dari infeksi pernapasan yang membuatnya dirawat di rumah sakit selama lebih dari sebulan sebelum menghembuskan napas terakhirnya di Santa Marta. Dengan kematiannya, berakhir pula masa jabatan 12 tahun Paus Fransiskus sebagai kepala Gereja Katolik, yang juga terjadi selama masa paceklik gelar Ferrari di Formula 1 yang menciptakan statistik unik. Tidak ada Paus lain selain Paus Fransiskus yang berhasil menyelesaikan masa jabatannya tanpa melihat Ferrari meraih gelar juara F1.

Dalam sejarah Formula 1, kehadiran Paus sebagai kepala Gereja Katolik selalu terkait dengan gelar juara dunia yang diraih oleh Ferrari. Mulai dari Paus Pius XII pada 1950 yang menyaksikan gelar juara Alberto Ascari pada 1952 dan 1953, hingga Paus Yohanes Paulus II yang melihat kemegahan Ferrari bersama Michael Schumacher pada awal 2000-an. Namun, dalam rentetan kepemimpinan Paus, terdapat pula masa paceklik gelar bagi Ferrari, yang telah berlangsung selama 17 tahun untuk pembalap dan 16 tahun untuk konstruktor. Pertanyaan pun muncul tentang apakah Paus berikutnya akan mengakhiri kekeringan gelar Ferrari atau tidak.

Selama kepemimpinan Paus Fransiskus, Ferrari berhasil meraih kemenangan di Le Mans pada 2023 dan 2024, sebuah prestasi yang tidak terjadi selama masa pemerintahan Paus sebelumnya. Kini, selain spekulasi tentang siapa yang akan menjadi Paus berikutnya, juga menjadi pertanyaan apakah Ferrari akan mampu kembali meraih gelar juara dunia di kelas utama balap mobil. Selain itu, kehadiran Paus dalam dunia Formula 1 selalu memberikan keunikan dan hubungan yang erat antara balapan dan spiritualitas.

Source link