Pedro Acosta merasa puas setelah berhasil mendapatkan tiket langsung ke Q2 dalam sesi latihan. Namun, hasil kualifikasi pada Sabtu tidak sesuai harapannya karena dia harus memulai balapan dari baris keempat. Meskipun demikian, Acosta tetap fokus dan berhasil menyelesaikan Sprint Race di posisi kesepuluh, walaupun terpaut 12,6 detik dari Marc Marquez.
Seiring berjalannya balapan, Acosta menyadari perubahan pada suhu dan perilaku aspal yang mempengaruhi kendali motornya. Meskipun demikian, pembalap asal Murcia tersebut menemukan sesuatu yang positif yaitu penampilan konsisten Maverick Vinales. Vinales berhasil finis sebagai pembalap non-Ducati terbaik, di urutan ketujuh.
Meski masih berusia 20 tahun, Acosta mengaku bahwa saat ini adalah momen paling frustrasi dalam kariernya. Meskipun demikian, ia tetap bersemangat untuk terus bekerja keras dan mencari cara untuk memperbaiki performanya. Meskipun situasinya saat ini cukup membingungkan, Acosta tetap optimis dan yakin bahwa ada cara untuk mengatasi semua tantangan yang dihadapi.
Dalam menghadapi tes di Jerez dan balapan-blaapan berikutnya, Acosta tetap mempertahankan semangat dan berharap bisa bangkit dari keterpurukan. Meskipun kedatangan di sirkuit dengan harapan yang tinggi, Acosta tetap optimis bahwa dengan kerja keras dan determinasi, dia akan bisa meraih hasil yang memuaskan.