Tragis: Buruh Perempuan Tewas karena Organ Dalam Rusak

by -16 Views

Setiap Hari Buruh, nama Marsinah selalu menggema sebagai simbol perjuangan dan keteguhan seorang buruh wanita. Marsinah adalah buruh di PT Catur Putera Surya (CPS) di Porong, Jawa Timur, yang aktif memperjuangkan kesejahteraan rekan-rekannya. Konflik muncul ketika PT CPS enggan menaikkan gaji buruh sesuai ketetapan pemerintah. Marsinah menentang kebijakan ini karena kenaikan tunjangan akan merugikan para buruh, terutama buruh perempuan. Karena ketidaksepakatan tersebut, Marsinah mendorong rekan-rekannya untuk melakukan pemogokan massal. Namun, nasib tragis menimpa Marsinah ketika ditemukan tewas dengan luka-luka yang menunjukkan tanda kekerasan.

Kematian Marsinah menjadi tanda tanya karena pembunuhnya tidak pernah diketahui hingga sekarang. Kasus ini mencerminkan dinamika panas antara buruh dan pengusaha terkait pengupahan selama masa kekuasaan Soeharto. Pada era Orde Baru, upah minimum buruh ditentukan pusat tanpa mempertimbangkan kondisi regional. Kebijakan ini dinilai tidak adil dan memunculkan ketidakberpihakan terhadap kelompok pekerja. Pengusaha leluasa menentukan upah buruh karena minimnya sanksi atas pelanggaran aturan upah minimum.

Dengan berbagai pertimbangan ekonomi dan kepentingan pemerintah pada masa itu, kebijakan pengupahan buruh dianggap merugikan pekerja. Hal ini terlihat dari kekayaan narasi sejarah kasus Marsinah yang memperlihatkan kesenjangan upah buruh pada era Orde Baru yang tetap menjadi sorotan hingga saat ini.

Source link