Pada 1 Mei 1994, GP San Marino di Sirkuit Imola menyaksikan tragedi yang mengguncang dunia balap Formula 1. Ayrton Senna, pemimpin klasemen yang bersinar, kehilangan nyawanya dalam kecelakaan yang mematikan. Sebelumnya, akhir pekan tersebut sudah diwarnai dengan kecelakaan mengerikan pembalap lain, Roland Ratzenberger, yang juga meninggal. Senna, yang semula memimpin balapan dengan percaya diri, terlibat dalam insiden yang berujung pada kecelakaan fatal di lap ke-7.
Beberapa spekulasi muncul mengenai penyebab kecelakaan tersebut, mulai dari pendinginan ban hingga kerusakan bagian mobil. Setelah tabrakan yang merenggut nyawanya, upaya penyelamatan dilakukan oleh tim medis, tetapi sayangnya Senna meninggal dunia pada 1 Mei 1994. Balapan GP San Marino 1994 akhirnya dimenangkan oleh Michael Schumacher, sementara Senna, yang dijuluki ‘Magic’, harus merelakan gelar juara yang mungkin bisa diraihnya.
Kepergian Senna tidak hanya meruntuhkan dunia balap, tetapi juga mencetuskan perubahan signifikan dalam keselamatan F1. Warisan dan karisma Senna tetap abadi dalam sejarah balap, membuatnya dikenang sebagai salah satu pembalap paling berbakat sepanjang masa. Meskipun tidak lagi berada di tengah lintasan, nama Senna tetap berkibar dan mengilhami hingga kini. SENNA SELAMANYA.
Mengenang Tragedi 31 Tahun Meninggalnya Ayrton Senna di Imola
