Cara Jepang Majukan Pendidikan RI & Ciptakan Generasi Pintar!

by -15 Views

Bulan Mei menjadi momen yang tepat bagi Indonesia untuk merenungkan situasi pendidikan di Tanah Air, terutama karena pada tanggal 2 Mei, diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional. Momentum ini bisa dimanfaatkan untuk belajar dari negara lain yang memiliki sistem pendidikan yang kuat, seperti Jepang. Keberhasilan Jepang dalam membangun sektor pendidikan dimulai dari reformasi besar-besaran setelah Perang Dunia II. Kisah yang terkenal adalah bagaimana Kaisar Jepang Hirohito mengambil langkah berbeda dengan memilih guru daripada dokter atau ahli lain untuk memperbaiki negaranya setelah kekalahan dalam perang.

Hirohito melihat bahwa kegagalan Jepang dalam pertempuran disebabkan oleh kelemahan sistem pendidikan yang tidak mampu melahirkan sumber daya manusia yang berkualitas seperti Amerika Serikat. Oleh karena itu, dilakukan reformasi pendidikan besar-besaran. Pada 15 September 1945, pemerintah Jepang mengeluarkan “Pedoman Kebijakan Pendidikan untuk Pengembangan Jepang Baru” yang berisi 11 aturan untuk merombak system pendidikan secara menyeluruh. Reformasi ini, baik dilakukan oleh pemerintah Jepang maupun diatur oleh Amerika Serikat sebagai pemenang dalam perang.

Penting untuk dicatat bahwa Jepang dan AS tidak memulai kebijakan pendidikan dari nol, mereka mempelajari sistem yang sudah berhasil dari negara lain dan melakukan modifikasi sesuai dengan kebutuhan Jepang. Tujuannya adalah menghapus kurikulum propaganda militeristik dan ultra-nasionalisme yang mendoktrin anak-anak agar selalu patuh dan siap mati demi negara. Setelah reformasi, Jepang berhasil menjadi penggerak ekonomi dunia dan lulusannya diakui unggul dalam ilmu pengetahuan dan teknologi.

Indonesia dapat belajar dari perjalanan pendidikan Jepang untuk meningkatkan sistem pendidikan di Tanah Air. Menekankan pendidikan sains, meningkatkan kualitas guru, serta fokus pada kesejahteraan para buruh dapat menjadi langkah awal menuju kemajuan pendidikan sejalan dengan perkembangan global. Semua perubahan ini harus bertujuan untuk menghasilkan warga negara yang terdidik, berpengetahuan, dan berkemampuan agar dapat bersaing dalam era globalisasi.

Source link