Raja Arab Bagi-bagi Harta Uang & Emas ke Warga Indonesia: Sejarah dan Dampaknya

by -29 Views

Pada suatu hari di bulan Oktober 1950, seorang warga Palembang yang tidak banyak dikenal keberuntungannya, menerima hadiah berupa emas dan uang berlimpah sebagai tanda terima kasih atas penyelamatan nyawa seorang cucu Raja di Arab Saudi. Kisah ini diceritakan langsung oleh ulama besar Indonesia, Abdul Malik Karim Amrullah atau Buya Hamka, dalam catatan perjalanan haji yang berjudul “Mandi Tjahaja di Tanah Sutji”.

Dalam catatan tersebut, cerita berpusat pada Abdullah, cucu Raja Ibnu Saud yang mengalami kecelakaan serius saat menunggang kuda di Makkah. Dokter-dokter setempat menyerah dan menyarankan amputasi sebagai satu-satunya solusi. Namun, saat para dokter siap untuk melaksanakan prosedur tersebut, seorang tabib dari Palembang yang mengaku sebagai dukun datang dengan keyakinan bahwa kaki Abdullah bisa disembuhkan tanpa amputasi.

Meskipun permintaannya tampak aneh, dukun itu diminta untuk mengobati kaki Abdullah hanya dengan sebatang rotan. Dengan keyakinan dan doa yang kuat, proses pengobatan tersebut berlangsung selama tiga hari, dan hasilnya luar biasa: kaki Abdullah pulih total tanpa perlu diamputasi.

Sebagai rasa terima kasih atas kesembuhannya, Abdullah memberikan pria dari Palembang itu hadiah emas dan uang secara terus-menerus tanpa meminta imbalan. Hal ini membuat pria tersebut menjadi kaya mendadak dan menambah panjang daftar kisah sukses orang Indonesia di Arab Saudi pada dekade 1950-an. Kesuksesan pria tersebut bahkan melampaui pemuda lainnya yang meraih jabatan-jabatan terpilih dari Raja Ibnu Saud. Dan hingga saat ini, kisah tersebut tetap menjadi cerita inspiratif tentang balas budi dan kesetiaan.

Source link