Preman Membuat Kerusuhan di RI: Polisi Merasa Kesulitan

by -21 Views

Premanisme merupakan ancaman yang menakutkan bagi masyarakat Indonesia, termasuk bagi pelaku usaha. Fenomena premanisme bukanlah hal baru di Indonesia dan telah berlangsung sejak lama. Salah satu peristiwa terjadi pada tahun 1901 di Karesidenan Madiun, yang mencakup Madiun, Magetan, Ngawi, Pacitan, dan Ponorogo.

Pada pertengahan 1901, kelompok preman turun ke jalan, melakukan serangkaian aksi premanisme seperti perampokan, pembegalan, pemalakan, penjarahan, dan kekerasan terhadap warga sipil. Koran “het nieuws van den dag voor Nederlandsch-Indie” melaporkan puluhan kasus brutal terjadi dalam beberapa bulan terakhir, termasuk peristiwa di Purwodadi di mana sekelompok preman merampok rumah pemilik pabrik gula.

Para preman juga menguasai Stasiun Paron di Ngawi dengan maksud merampok kas negara yang tersimpan di sana. Aksi premanisme ini menimbulkan kepanikan di kalangan warga yang akhirnya mempertimbangkan langkah tidak biasa, yakni meminjamkan senjata kepada warga sipil untuk membela diri.

Selain itu, premanisme di Madiun terkait dengan konflik politik antara Residen J.J Donner dan Bupati Madiun, Brotodiningrat. Sebuah insiden pada tahun 1899 membuat Donner menuduh Brotodiningrat sebagai dalang aksi kriminal. Investigasi mengungkap bahwa Brotodiningrat memimpin kelompok preman untuk menjaga keamanan wilayah, meskipun dia menolak tuduhan tersebut.

Brotodiningrat akhirnya kehilangan kekuasaannya setelah investigasi Donner terbukti efektif. Dalam catatan sejarah, kekacauan yang disebabkan oleh premanisme di Madiun ini dikenal sebagai Peristiwa Brotodiningrat yang berlangsung selama beberapa bulan. Situasi baru bisa kembali normal setelah J.J Donner turut dipensiunkan.

Source link