Rumah Pengusaha Diserang Preman, Kerugian Duit Ratusan Juta

Aksi preman yang meresahkan bukanlah hal baru di Indonesia, sejarah mencatat kehadiran mereka sejak ratusan tahun yang lalu. Pada masa lampau, istilah “jago” lebih dikenal daripada istilah “preman” yang baru muncul pada abad ke-17 dan berasal dari bahasa Belanda. Salah satu kejadian mengerikan terjadi di Jawa Timur 124 tahun silam, di mana gerombolan preman merampok rumah orang kaya dengan kekejaman yang tidak manusiawi.

Di Purwodadi, sekelompok preman menyerbu rumah seorang pengusaha pabrik gula, menjebol pintu rumah dan melakukan tindakan sadis terhadap penghuninya. Mereka tidak hanya merampas harta benda, tetapi juga mengikat dan menyumpal korban sehingga bisa melancarkan aksi perampokan tanpa halangan. Kekacauan serupa terjadi di Magetan, di mana pemilik tanah dan pengusaha menjadi korban sasaran perampokan dan penyiksaan.

Tindakan premanisme juga meluas ke para pedagang dan stasiun di Ngawi, menimbulkan ketakutan di kalangan masyarakat. Penyebab dari kekacauan ini ternyata berkaitan dengan pemecatan Brotodiningrat dari jabatannya sebagai Bupati Madiun. Selama memegang jabatan, Brotodiningrat menggunakan para preman untuk menjaga keamanan wilayah karena kepolisian dinilai tidak cukup efektif.

Setelah pemecatan Brotodiningrat, preman yang awalnya di bawah pengendaliannya tentu saja kehilangan kontrol. Tanpa pemimpin, mereka bebas berkeliaran dan mulai melakukan aksi kriminal secara masif, mencetuskan Peristiwa Brotodiningrat yang mengguncang wilayah Madiun dalam beberapa bulan. Peristiwa ini memberikan dampak besar pada keamanan dan ketertiban di daerah tersebut.

Source link