Kelompok Wanita Tani (KWT) Sari Amerta Giri di Dusun Asah Panji, Desa Wanagiri, Sukasada, Bali, telah berhasil menggerakkan sumber daya di wilayahnya untuk mendukung pemberdayaan masyarakat dan kemajuan desa. Ketua KWT Sari Amerta Giri, Ni Nyuman Budiani, memulai kelompok ini pada tahun 2009 dengan tujuan utama pemberdayaan masyarakat setempat.
Dorongan dari Dinas Pertanian dengan adanya tim penyuluh lapangan membantu KWT Sari Amerta Giri bersama 17 anggota awal pada tahun berdirinya. Awalnya, kelompok itu fokus pada pengelolaan lahan pertanian milik anggotanya. Namun, dengan bantuan mesin roasting kopi dari Bupati, mereka dapat memperluas kegiatan usaha mereka termasuk mengelola produk kopi bubuk Dua Putri, keripik, dan ekstrak jahe.
Produk andalan KWT Sari Amerta Giri adalah kopi bubuk dengan produksi hingga 100-150 kg per bulan yang dipasarkan di toko dan desa sekitar. KWT juga giat mengikuti pameran UMKM untuk memperkenalkan produk mereka secara luas dan meluncurkan inovasi seperti wine kopi. Seiring waktu, anggota kelompok berkembang dari 17 menjadi 27 orang dengan bantuan modal dari KWT untuk membeli tanah sebagai lahan pertanian dan perkebunan.
Ni Nyuman Budiani juga aktif dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat lainnya seperti pokdarwis dan kelompok hutan tani, serta terlibat dalam program BRI KlasterkuHidupku. Melalui bantuan BRI, KWT mendapat mesin espresso dan freezer serta pelatihan sertifikasi barista. Bantuan ini tidak hanya mendukung pemberdayaan berkelanjutan kelompok ini, tetapi juga pengembangan potensi desa yang lebih luas.
BRI berkomitmen untuk terus mendampingi pelaku UMKM seperti KWT Sari Amerta Giri melalui program Klasterkuhidupku. Program ini tidak hanya berfokus pada penyaluran pinjaman modal usaha, tetapi juga pelatihan usaha dan pemberdayaan lainnya. Harapannya, melalui program-program pemberdayaan tersebut, pengusaha UMKM Indonesia dapat tumbuh dan menjadi pilar ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.