Bitcoin menunjukkan ketahanan di tengah dua kekuatan pasar yang saling bertolak belakang: Sentimen positif dari legalisasi kripto di Vietnam dan ketegangan geopolitik yang meningkat akibat konflik Israel-Iran. Harga Bitcoin pada Senin (16/6) diperdagangkan di kisaran $106.463 atau sekitar Rp1,73 miliar, naik tipis 0,63% dalam 24 jam terakhir setelah mengalami penurunan sebelumnya. Hal ini menggambarkan penyesuaian pasar terhadap ketidakpastian global.
Di tengah ketegangan geopolitik antara Israel dan Iran, harga Bitcoin tetap kokoh di atas $100.000, menunjukkan keyakinan pasar pada nilai jangka panjang aset ini. Sementara itu, pemulihan ekonomi juga didorong oleh pengumuman legalisasi kripto oleh Vietnam mulai tahun 2026. Keputusan ini dianggap sebagai langkah penting dalam memodernisasi sistem keuangan negara tersebut serta meningkatkan investasi asing dan adopsi aset digital di Asia Tenggara.
Menurut Analis Tokocrypto, langkah Vietnam dapat membawa dampak positif jangka panjang bagi pasar kripto global dengan menarik arus masuk modal institusional dan memperluas adopsi dari kalangan ritel dan korporat. Walaupun pasar harus menghadapi risiko geopolitik yang meningkat, investor tetap optimistis dengan tetap memegang posisi di Bitcoin.
Sambil menjaga dominasinya di pasar kripto, Bitcoin juga menghadapi tantangan dari Ethereum yang mengalami arus keluar. Meskipun demikian, ETF Bitcoin terus mencatat arus masuk positif, mencerminkan minat terus berlanjut dari investor institusional. Secara teknikal, Bitcoin tengah membentuk pola head and shoulders terbalik, menandakan potensi kenaikan harga jika menembus level tertentu dengan volume signifikan.
Kombinasi antara ketahanan pasar, legalisasi kripto Vietnam, dan minat institusional yang kuat dalam Bitcoin mendorong pasar kripto pada titik persimpangan yang menarik. Stabilitas harga Bitcoin di atas level tertentu sangat penting untuk menentukan keberlanjutan tren bullish di masa depan. Hal ini juga menjadi indikasi era baru regulasi kripto di Asia yang semakin berkembang, termasuk di Indonesia dengan kehadiran platform seperti Tokocrypto.