FIA Kehilangan Direktur Kepatuhan dalam Restrukturisasi Organisasi

by -22 Views

Sara Mariani, yang menjabat sebagai direktur Keberlanjutan, Keberagaman, dan Inklusi (D&I) selama 18 bulan terakhir, telah mengumumkan kepergiannya. Dalam sebuah catatan yang dikirim melalui surel, Mariani menyampaikan rasa terimakasih atas pengalaman yang telah ia lewati selama ini. Meskipun menjalani pekerjaan yang luar biasa bersama tim yang sangat berbakat, Mariani menyadari bahwa saatnya untuk berpindah haluan. Perubahan struktural yang terjadi di FIA mengakibatkan pembagian fungsi keberlanjutan, keragaman, dan inklusi menjadi dua divisi terpisah. Hal ini membuat posisi Mariani menjadi tidak diperlukan lagi, dan ia rencananya akan meninggalkan Federasi pada 20 Juni 2025.

FIA mengapresiasi kontribusi Mariani selama ini dan telah menyusun langkah-langkah untuk mendukungnya selama masa transisi. Program keberlanjutan akan dikelola oleh Willem Groenewald, sementara keberagaman dan inklusi akan menjadi tanggung jawab dari direktur sumber daya manusia senior Alessandra Malhame. Pergantian kepemimpinan ini bertujuan untuk memungkinkan FIA menyatukan upaya internal dan eksternal dalam hal keberlanjutan, keragaman, dan inklusi.

Kepergian Mariani merupakan salah satu dari sejumlah perubahan kepemimpinan yang terjadi belakangan ini di FIA. Sebelumnya, Robert Reid telah mengundurkan diri sebagai wakil presiden untuk bidang olahraga. Selama setahun terakhir, FIA juga telah kehilangan beberapa anggota timnya, termasuk kepala kepatuhan Paolo Basarri, kepala komite audit Bertrand Badre, anggota komite Tom Purves, dan kepala eksekutif Natalie Robyn. Selain itu, beberapa anggota tim race stewarding seperti Niels Wittich, Tim Mayer, Janette Tan, dan Johnny Herbert juga telah meninggalkan posisinya.

Meskipun perubahan ini cukup signifikan, FIA diyakini akan terus bergerak maju dan tetap komitmen dalam menjalankan misinya. Semoga dengan adanya pergantian kepemimpinan ini, Federasi dapat terus berprestasi dan menjaga reputasinya di mata dunia olahraga dunia.

Source link